Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

MU, Liga Champions dan "Roda Nasib" yang Berputar

12 Februari 2019   13:06 Diperbarui: 13 Februari 2019   00:28 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Man.United bersiap menghadapi Paris SG di babak 16 besar Liga Champions/Twitter man.utd


Tengah pekan ini, Liga Champions musim 2018/19 akan kembali bergulir dengan memainkan babak knock out 16 besar. Empat pertandingan akan dimainkan pada Selasa (12/2) malam waktu Eropa atau dini hari nanti waktu Indonesia serta Rabu (13/2) malam waktu Eropa.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah perjumpaan klub Inggris, Manchester United (MU) menghadapi klub Prancis, Paris Saint Germain (PSG). Di laga pertama, Man.United akan menjamu PSG di Old Trafford pada dinihari nanti.

Perjumpaan MU dan PSG menjadi salah satu big match di babak 16 besar selain pertemuan Liverpool melawan Bayern Munchen pada tengah pekan depan. Namun, laga MU vs PSG bukan sekadar duel besar. Tetapi juga contoh nyata bahwa cerita dalam sepak bola itu sangat dinamis. Roda terus berputar.

Masih segar dalam ingatan ketika UEFA menggelar drawing babak 16 besar pada 18 Desember lalu, ada banyak masyarakat digital yang menyebut MU ketiban sial harus bertemu PSG. Apes. Beberapa komentar di laman media sosial menyebut PSG bakal autololos ke perempat final.

Kala itu, komentar-komentar tersebut cukup masuk akal. Lha wong penampilan MU kala itu memang menyedihkan. Jelang undian tersebut, MU mengalami kekalahan beruntun, 1-2 dari Valencia di laga terakhir fase grup Liga Champions (13/12) dan 1-3 dari Liverpool (16/12) di Liga Inggris dan tercecer di peringkat 8 di klasemen Premier League.

Kekalahan dari Liverpool itu membuat MU akhirnya 'tega' memutus kontrak Jose Mourinho. Mou dipecat. Dan, dua hari setelah drawing Liga Champions tersebut, manajemen MU lantas menunjuk mantan pemain mereka, Ole Gunnar Solskjaer untuk mengisi posisi Mourinho.

Yang terjadi kemudian, sampean (Anda) pastinya tahu. Kekalahan dari Liverpool itu menjadi yang terakhir yang diderita MU, hingga kini. Solskjaer yang awalnya diragukan merujuk 'rapor buruk' beberapa anak asuh Sir Alex Ferguson kala menjadi pelatih, ternyata mampu menggerakkan "roda" MU yang awalnya di bawah, mendadak berada di atas.

Dimulai dari kemenangan 5-1 atas Cardiff City (23/12) dan akhir pekan kemarin menang 3-0 atas tuan rumah Fulham (9/2), membuat MU era Solskjaer mencatat rapor unbeatable alias tak terkalahkan dalam 11 pertandingan.

Fakta itu rasanya cukup untuk membuat fans MU pede timnya bakal bisa mengalahkan PSG. Di website resmi klubnya, Solskjaer berharap pemain-pemainnya meduplikasi semangat tim United di masa lalu yang selalu punya motivasi hebat bila tampil di Liga Champions.

Dalam sesi wawancara, Ole menyinggung kembali penampilan hebat United di Liga Champions ketika dirinya masih menjadi pemain. Selain gelar paling dramatis saat menjuarai Liga Champions 1999 di Camp Nou lewat dua gol dalam 111 detik ke gawang Bayern Munchen di masa injury time, Ole juga menyebut kemenangan 7-1 atas AS Roma di leg II babak perempat final, pada April 2007 sebagai salah satu yang berkesan. Padahal, di leg pertama di Roma, United kalah 1-2.

"Kala itu, bos (Sir ALex Ferguson) berujar kita akan baik-baik saja kita akan menang di rumah. Dia begitu percaya pada kemampuan kami. Jadi, saya juga begitu. Tentu saja PSG lawan yang tangguh. Mereka punya banyak pemain kelas dunia. Tapi, pertandingan besar seperti ini selalu memunculkan antusiasme berbeda. Saya ingin pemain-pemain saya bermain percaya diri dan menikmati pertandingan," ujar Solskjaer dikutip dari www.manutd.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun