Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kompasiana, "Sekolah" yang Mengedukasi dan Loman pada "Murid-muridnya"

21 November 2017   17:54 Diperbarui: 21 November 2017   17:58 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

"Apakah menulis di Kompasiana itu dapat duit?"

Entah sudah berapa kali saya mendapatkan pertanyaan itu dari kawan-kawan yang saya ajak menulis di Kompasiana. Pertanyaan yang menurut saya wajar sebagai wujud dari keingintahuan. Apalagi, sekarang ini memang banyak bermunculan platform menulis online yang memberikan bayaran kepada penulisnya.

Mendapati pertanyaan seperti itu, saya selalu sampaikan bahwa Kompasiana itu seperti "sekolah". Kompasiana itu bukan tempat bekerja. Sebagai sekolah, Kompasiana itu tempat belajar menulis. Belajar menulis dengan benar dari membaca tulisan-tulisan orang lain. Karena memang, sebagai sekolah, murid-murid Kompasiana sangat beragam. Dari yang masih sekolah, hingga yang sudah profesor. Dari yang baru belajar menulis, hingga yang sudah bisa menulis sambil merem.

Kompasiana itu "Sekolah" Bukan Tempat Kerja

Dan namanya sekolah, tentu tidak ada upah bagi yang menulis. Namun, bila ada murid-muridnya yang berprestasi, pihak sekolah tidak akan ragu untuk memberikan apresiasi semisal hadiah atau beasiswa. Bahkan, untuk urusan memberikan apresiasi ini, Kompasiana termasuk loman (bahasa Jawa artinya royal/mudah memberi).

Terkait hal ini, saya merasakan ada perubahan besar dari Kompasian sejak saya bergabung pada Desember 2010 silam hingga era zaman now. Bukan hanya perubahan tampilan Kompasiana yang semakin keren diusianya yang kini 9 tahun. Tetapi, juga terkait kelomanan/keroyalan Kompasiana dalam memberikan hadiah kepada muridnya yang berprestasi.

Saya lupa mulai tahun berapa ada lomba menulis alias blog competition di Kompasiana. Tetapi yang jelas, frekuensi blog competition ini setiap tahunnya semakin banyak. Bahkan, dalam satu bulan bisa ada empat hingga lima lomba menulis. Malah di tahun 2017 ini, Kompasiana memberikan penghargaan bulanan kepada penulis paling populer, paling produktif dan karya terbaik. Termasuk juga ajang Kompasianival yang kini rutin digelar tahunan untuk mengapresiasi 'murid-murid yang berprestasi'.

Pendek kata, Kompasiana tidak menutup mata kepada murid-muridnya. Di sisi lain, banyaknya instansi pemerintah/perusahaan yang bersinergi dengan Kompasiana untuk menggelar blog competition, menjadi penegas bahwa Kompasiana dipercaya dan dipandang sebagai wahana yang efektif untuk menyebarluaskan informasi, sosialisasi kebijakan/program hingga mengenalkan produk kepada khalayak.

Berkat Menulis di Kompasiana, Bisa Mudik ke Rumah Mertua

Dalam komparasi Kompasiana sebagai sekolah dan bukan tempat kerja ini, saya sepakat bila sekolah itu memberikan lebih banyak kenangan dibandingkan tempat kerja. Faktanya, ada lebih banyak orang yang menggelar reunian alumni sekolah daripada reunian alumni tempat kerja.

Selama hampir tujuh tahun menjadi "murid" di Kompasiana, saya pun memiliki beragam kenangan tak terlupakan. Salah satunya terkait cerita yang saya jelaskan di bagian awal tulisan ini. Terkait apresiasi dari Kompasiana kepada murid berprestasi melalui blog competition. Kebetulan, saya pernah terpilih jadi murid yang mendapat apresiasi. Dan apresiasi itu bahkan datangnya di saat sangat tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun