Mohon tunggu...
Habib Noor
Habib Noor Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tidak Ada Cinta untuk Pekerjaanku

25 Mei 2018   19:13 Diperbarui: 25 Mei 2018   19:15 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang mengatakan cintailah pekerjaan mu seperti kamu mencintai pasanganmu. Tapi bagi saya untuk mencintai pekerjaan ku saat ini adalah mustahil. Dilihat dari sudut manapun sangat sulit aku menemukan cinta pada pekerjaanku.

Karena cinta datangnya lewat keikhlasan hati untuk menerima dan menaati apa yang dicintainya. Yaa itulah yang terjadi pada saya, tidak ada keikhlasan untuk bekerja, karena saya bekerja hanya terpaksa agar biaya hidup terkendali.

Sebenarnya pekerjaan saya bukanlah pekerjaan yang berkatagori pekerjaan yang menyimpang dari agama. Saya bekerja sebagai tukang las yang dimana setiap harinya selalu tergantung kepada allah atas kesehatanku dan semangatku. Karena kesehatan dan semangat adalah kunci utama pekerjaan yang sering  berhadapaan dengan hawa panas dan bahaya lainnya.

Banyak mitos juga yang menduga menjadi tukang las tidak akan berumur panjang, gangguan pernafasan, dan menimbulkan kebutaan, selalu menghantui pikiran seorang tukang las.

Tidak hanya bahaya kesehatan saja yang membuat saya tidak mencintai pekerjaan ini. Faktor rekan kerja dan juragan juga mempengaruhi saya untuk tidak mencintai pekerjaan ini. Entah dari rekan kerja dan juragan semuanya sangat jauh dari sifat adil dan bijaksana. Mereka hanya memikirkan kepentingan pribadi masing masing.

Tapi saya tidak akan memperpanjang tentang kedua faktor ini karena ini sudah melibatkan kekurangan orang lain. Sudah sangat jelas penyebab utama saya tidak bisa mencintai pekerjaan,  karena tujan Tuhan menciptakan saya bukan untuk menjadi tukang las. Saya hanya terseret arus pendidikan dan keterbatasan yang berpikir waktu itu, membuat saya terjebak menjadi tukang las.

Jika dilihat dari ilmu cak nun yang pernah saya dengar, saya baru mencapai manusia makruh. Belum bisa menemukan apa yang sebenarnya Tuhan inginkan dari menciptakan saya. Memang sulit jika harus menceraikan pekerjaan saya saat ini, karena tuntutan ekonomi yang terus membesar jadi penghalang agar saya bisa menemukan cinta sejati saya dibagian pekerjaan.

Tapi saya masih sangat husnudon kepada allah,  semoga dengan usaha usaha dan doa allah memberikan jalan untuk saya menemukan bidang pekerjaan yang benar-benar saya mencintainya. aminn 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun