Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gelar Pemain Sepak Bola Terbaik, Perlukah?

6 Desember 2018   00:19 Diperbarui: 6 Desember 2018   15:37 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam sepakbola modern saat ini terdapat dua anugrah paling bergengsi terkait dengan pemain terbaik dalam sepakbola. Pertama adalah gelar yang diberikan oleh FIFA selaku federasi yang menaungi sepakbola di dunia melalui FIFA Football of The Year. Yang Kedua adalah penghargaan Ballon d'Or yang diberikan oleh majalah olahraga dari Perancis, France Football.  Kedua penghargaan ini pernah coba di satukan namun pada akhirnya di pisah kembali.

Selain kedua gelar tersebut masing -- masing Konfederasi Sepakbola Dunia seperti; UEFA (Eropa), AFC (Asia) juga setiap negara yang mempunya liga juga memilih dan memberikan gelar pemain terbaik di setiap wilayah cakupan mereka. Yang menjadi pertanyaan adalah; relevankah penganugrahan pemain terbaik tersebut? Apa yang menjadi parameter bahwa pemain tersebut layak menyandang gelar tersebut? Banyak pro dan kontra tentang hal ini. Bukan hanya pro dan kontra kepada siapa gelar itu seharusnya diberikan. Tetapi pro dan kontra apakah gelar itu memang harus diadakan.

Seperti yang kita ketahui sepakbola pada dasarnya adalah permainan tim, bukan saja tim yang berada di atas lapangan, tetapi keseluruhan dari tim itu sendiri, baik pelatih, pemain cadangan, staff pelatih, staff medis sampai staff biasa. Suatu tim yang kuat tentunya saling terkait. Contoh kecil saja, apabila ahli nutrisi di klub itu salah menganalisa kebutuhan gizi pemain maka pastilah tim tersebut tidak dapat mencapai kebugaran yang diinginkan.

Tetapi mari kita batasi tim adalah yang berada di atas lapangan saja. Jadi yang kita soroti memang pemainya saja.  Sepakbola adalah permainan tim yang terdiri 11 orang dengan fungsi dan tugas yang bisa dibilang spesifik, walaupun tujuan akhirnya meraih kemenangan. Dari penjaga gawang, pemain belakang, pemain tengah sampai pemain depan mempunyai tugas dan tanggung yang hampir sama dalam berjuang memenangkan laga.

Coba kita pikirkan; agak ironis dan tidak adil apabila ketika 10 pemain berjuang mati matian, tetapi jasanya dipandang kalah hanya karena ada seorang striker mencetak satu gol. Padahal tugas seorang striker memang mencetak gol. Bisa juga sepanjang laga dia sudah sering membuang peluang, namun baru bisa memasukkan 1 gol.  Bagaimana dengan kiper lawan yang mungkin telah melakukan 10 kali penyelamatan gemilang? Namun timnya akhirnya kalah? Apakah usaha dia kalah dengan striker yang bisa menctak 1 gol dan membuang 9 peluang emas yang lain?

Mau tidak mau harus diakui bahwa gelar pemain terbaik atau apapun namanya masih sangat melekat dengan pencapaian mencetak gol. Dari deretan nama pemain yang meraih gelar pemain terbaik hampir 95 persen adalah pemain depan dan mereka yang bertugas mencetak gol. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini, mungkin hanya ada nama Fabio Cannovaro, pemain belakang yang bisa menyabet gelar pemain terbaik pada 2006 saat membantu Italia menyabet gelar Piala Dunia. Bahkan gelar pemain terbaik sangat jarang diberikan untuk posisi penjaga gawang. Padahal peran penjaga gawang tak kalah krusial dalam suatu pertandingan.

Tahun ini gelar pemain terbaik dunia memang tidak jatuh kepada pemain yang selalu mencetak gol, tetapi kepada pemain tengah yang perannya dianggap sangat vital dan berpengaruh dalam tim tersebut. Walaupun hal tersebut masih bisa diperdebatkan tentang metode dan bagaimana cara penilaiannya.

Namun bukan berarti para pemain yang telah menerima gelar tersebut juga tidak berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap laga. Mereka telah memberikan segalanya di atas lapangan. Selain memang bakat, mereka pastinya sudah berlatih sedemikian rupa untuk meningkatkan performa permainan mereka. Sehingga kalau mereka adalah di posisi striker mereka dapat lebih tajam dalam memanfaatkan peluang. Yang pemain tengah lebih bisa menciptakan peluang, yang pemain belakang lebih bisa membaca permainan lawan, sedangkan penjaga gawang lebih dapat melatih refleks dan penempatan posisi yang tepat.

Menurut penulis gelar pemain terbaik mungkin agak kurang tepat, namun untuk man of the match setiap partai barangkali masih masuk akal. Yang paling baik tentunya adalah gelar tim terbaik. Gelar inilah yang seharusnya ada. Baik tingkat klub maupun tingkat Negara. Karena kembali ke awal bahwa sepakbola adalah olahraga tim, di mana tim tidak seharusnya tidak bisa hanya bergantung kepada satu orang. Dan satu orang hebat di dalam tim juga tidak berarti apa kalau tidak didukung oleh rekan-rekan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun