KKM UIN Mengabdi 2021-2022 diselenggarakan di Dusun Kapru, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Desa Gunungsari merupakan desa yang terkenal dengan dengan pertanian sayur dan peternakan sapi perah. Tetapi, sejak tahun 2005 hingga sekarang Desa Gunungsari terkenal dengan desa penghasil bunga mawar potong.
Produksi bunga mawar potong dari Desa Gunungsari dipasarkan di berbagai daerah bahkan sampai ke luar pulau jawa, misalnya ke ujung Padang, Medan, Bali, dan daerah lainnya. Selain menjual bunga mawar potong, ada beberapa warga yang menjual dalam bentuk produk jadi seperti buket maupun karangan bunga. Namun dengan adanya Pandemi Covid-19, jumlah pesanan bunga mawar potong mengalami penurunan yang cukup drastis. Hal ini berpengaruh pada perokonomian warga Gunungsari.
Untuk memperoleh bunga mawar potong berkualiatas yang sesuai dengan standar pemasaran di masyarakat memerlukan proses yang panjang. Mulai dari penanaman mawar di polybag, penyetekan pada bunga mawar, pemindahan bunga mawar ke lahan perkebunan, pengemes an dan kemudian dilakukan pensortiran pada kuncup bunga mawar serta panen bunga mawar. Standar penjualan bunga mawar potong berpatokan pada panjang tangkai bunga mawar dengan panjang tangkai minimal 20 cm dan kemekaran bunganya. Semakin mekar bunga mawar maka harga jual semakin menurun. Hal tersebut dikarenakan ketika bunga mawar yang dijual terlalu mekar ditakutkan dalam proses pengiriman, kelopak bunga mawar tersebut akan mengalami kerontokan selama dalam perjalanan.
Salah satu progam kerja kami yaitu memberikan inovasi berupa pelatihan buket bunga mawar. Pelatihan dilakukan pada hari selasa pada saat PKK. Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan buket bunga mawar yaitu bunga mawar potong, wrapping cello, tissue basic, pita, solasi dan gunting. Harga jual buket ditentukan oleh jenis bunga dan kertas yang digunakan. Akan tetapi, pada umumnya 1 buket bunga memiliki harga berkisar Rp30.000,-. Target konsumen atau pembeli yaitu mahasiswa pada musim wisuda dan bagi orang yang sedang mencari hadiah ketika terdapat acara-acara tertentu.
Penduduk di Desa Gunungsari mayoritas memeluk agama Islam. Sebagian kecil lainnya memeluk agama Katholik dan Protestan. Meskipun demikian, warga desa Gunungsari tetap rukun tanpa terjadi perselisihan yang serius diantara mereka, hal ini karena sikap toleransi dan menghormati diantara masyarakat yang sangat kuat. Pada program ini kami lebih banyak melakukan kegiatan inovasi pada TPQ yang ada pada Dusun Kapru yaitu TPQ Al-Muhtady 4, yang didominasi oleh anak-anak pra-TK dan TK. Inovasi yang dilakukan oleh kelompok KKN kami yaitu memberikan pengajaran mengenai kosakata Bahasa Arab, Surah-Surah Pendek, dan Doa-Doa sehari-hari.
Kelompok KKM kami juga mengajarkan berbagai pelajaran pada TPQ Banyu Bening yang terletak di Dusun Talangrejo. Pelajaran yang kami berikan meliputi pemberian pelajaran mengenai kosakata Bahasa Arab, menyanyikan kosakata yang telah diberikan tersebut, memberikan pelajaran Bahasa Inggris, memberikan bimbingan belajar kepada santri-santri tersebut ketika mereka mengalami kesulitan pada pelajaran yang telah dipelajari di sekolah, mengajak santri-santri bermain serta memberikan pelajaran dalam menulis pegon.
Selain itu, kelompok KKM kami juga melakukan kegiatan moderasi beragama di kalangan masyarakat yaitu melalui kegiatan Tahlilan, Yasinan, Diba', Istighosah, Madrasah Diniyah, Taklim dan Youth Camp Rumah Harmoni di dusun Sahabat Alam, Lasah, Desa Tawang Argo, Malang dengan Tema "Pencegahan Ekstrimisme Kekerasan (VE) Serta Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender (KBG)"