Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Menumbuhkan Semangat Belajar

29 April 2019   12:22 Diperbarui: 29 April 2019   12:26 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah hal yang dianggap paling penting dalam kehidupan, karena dunia butuh orang-orang yang berpendidikan agar dapat membangun negara yang maju. Semua maanusia sejatinya adalah pembelajar. Masalahnya secara tidak sadar orang tua sering memberikan perlakuan yang kurang menyenangkan pada anak.

Contohnya saat anak berusia sekitar satu tahun, mereka biasanya memasukkan semua barang ke mulutnya. Yang kerap terjadi adalah orang tua melarang anak secara verbal sambil menarik barang tersebut. Hal ini bisa dikategorikan sebagai perlakuan yang kurang menyenangkan bagi anak. Padahal ini adalah proses belajar si anak untuk mengisi memori otaknya. Dari contoh tersebut apakah yang membuat anak malas belajar ?

Lalu ada anak perempuan berusia sekitar 9 tahun, sebut saja Mawar. Orang tuanya mengeluhkan anaknya yang tidak suka belajar dan sudah diperingatkan oleh gurunya. Namun ketika ditanya hobinya, Mawar menjawab dengan sigap hobinya adalah menyanyi dan tokoh idolanya adalah Avril Lavigne. Bahkan ia juga pandai memainkan gitar dan piano ditambah suara yang merdu. Bagaimana menarik bukan ? Ini menunjukkan tidak ada yang salah pada otak Mawar. Masalahnya datang dari sumber lain.

Mengapa ada anak yang kalau untuk pelajaran(akademik) otaknya seolah tidak berjalan tetapi memiliki bakat(non akademik) yang luar biasa ? Anak ini tentu tidak bodoh bahkan bisa disebut pandai. Hanya saja perlakuan yang didapatkan Mawar membuatnya jadi malas belajar. Lalu apa yang harus dilakukan orang tua agar anak mudah belajar ?

Tahap pertama adalah dari orang tuanya terlebih dahulu. Untuk anak sekecil itu, orang tua memiliki peranan penting dalam tumbuh kembang si anak serta membantu sekali untuk mengatasi masalah anak. Lalu komunikasi dengan cinta dalam setiap didikannya. Berikut tipsnya :

*Saat anak pulang sekolah, tanyakan hal-hal yang menyenangkan apa saja dihari itu. Otomatis anak akan mencari hal-hal yang menyenangkan disekolah sehingga secara tidak langsung membentuk mindset anak bahwa sekolah adalah lingkungan yang menyenangkan

*Ketika anak tidur masukkan sugesti positif dengan mengatakan bahwa belajar adalah hal yang menyenangkan. Belajar menyenangkan sama halnya dengan bermain atau berhitung dan menghafal itu mudah. Ini sama halnya dengan hyposleep positif pada anak.

*Jelaskan guna materi pelajaran yang sedang dikerjakan. Sesuaikan dengan materi anak, misalnya dengan pelajaran perkalian, maka anak dapat menghitung jumlah koleksi mainannya atau menghitung sendiri harga barang-barang disupermarket dan dapat membandingkannya ditempat lain.

*Mintalah guru lesnya(jika ada), untuk sering mengatakan bahwa anak kita adalah anak yang hebat dan luar biasa. Pujian tulus dan memacu semangat anak untuk belajar lebih penting dari berbagai macam teknik menghitung dan menghafal cepat. Mintalah bantuan orang sekitar termasuk guru untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak.

*Bila anak masih kecil, dan suka dibacakan dongeng. Pangkulah si anak saat membacakan dongeng. Posisikan si anak pada posisi yang paling nyaman dan memudahkan kita untuk memberikan ciuman atau pelukan kasih sayang. Tujuannya supaya anak dapat menghubungkan sensasi menyenangkan antara membaca buku dengan rasa cinta dari orang tua.

*Buatkan surat rahasia anak lalu kita bisa mengatakan bahwa hanya kita dan si anak yang mengetahui tentang surat tersebut dan isinya. Isi suratnya bisa kata-kata semangat untuk anak dalam belajar mengajar, sekolahnya atau hal lain yang dapat meningkatkan semangat belajar anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun