Mohon tunggu...
Gabriel Vito Bapa
Gabriel Vito Bapa Mohon Tunggu... Administrasi - Universtias Indonesia - Ilmu Administrasi Niaga 2016

Universtias Indonesia - Ilmu Administrasi Niaga 2016

Selanjutnya

Tutup

Money

Future Development dan Business Model Canvas dari Organic Edible Spoon

29 Mei 2019   23:52 Diperbarui: 30 Mei 2019   01:29 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

PENDAHULUAN

Sendok makan yang terbuat dari plastik memiliki sifat yang sulit terurai ketika sudah tidak terpakai, dan mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan lapisan tanah dan juga perairan. Oleh karena itu Organic edible spoon sebagai solusi bagi masyarakat akan alat makan yang lebih fleksibel, dan juga sebagai substitusi sendok plastik yang tidak ramah lingkungan dan berbahaya bagi lingkungan hidup.

BUSINESS MODEL CANVAS

  • Customer Segment
  • Masyarakat perkotaan yang memiliki banyak aktivitas, di mana penggunaan plastik sangat tinggi
  • Value Propositions
  • Keunggulan dan manfaat yang diambil dari edible spoon:
  • 100% organic : terbuat dari campuran tepung beras dan gandum organik.
  • Edible : sendok makan ini bersifat sekali pakai, namun keunikan yang sekaligus menjadi kelebihan dari produk ini adalah sendok organik yang telah terpakai dapat dimakan.
  • Channels
  • Awareness: Saluran promosi organic edible spoon yang kami gunakan adalah internet, melalui situs-situs web online dan jejaring sosial, seperti Instagram, Facebook dan YouTube.   Tagline dari produk kami adalah "Spoon4Life", dengan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Dengan menggunakan produk ini, maka penggunaan sendok plastik akan berkurang.
  • Purchase : Produk akan ditempatkan di 2 platform, yakni secara online (media sosial) dan offline (pertokoan, pasar swalayan).
  • Delivery: Untuk pengiriman produk, kami menggunakan jasa pengirimam seperti JNE, DHL, J&T dan Gosend.
  • Customer Relationship
  • Co-creation: testimoni nyata dari konsumen setelah mencoba produk organic edible spoon.
  • Personal Assistance: Kami melakukan kontak langsung dengan para komsumen selaku potential customer.
  • Evaluation: Kami menerima segala bentuk kritik dan saran dari konsumen yang nantinya berguna bagi kemajuan dan pengembangan usaha kami.
  • Revenue Streams 
  • Kami akan menjual organic edible spoon, harga Rp25.000,-/pack. 1 pack terdiri dari 1 lusin sendok, yakni 12 unit.
  • Dalam melakukan penjualan, kami mengambil keuntungan sebesar 20% dari biaya produksi.
  • Mekanisme penetapan harga menggunakan fixed menu pricing, yakni penetapan harga sesuai dengan kualitas dan upaya untuk mewujudkan produk tersebut.
  • Metode pembayaran: dapat dilakukan secara online (Go-Pay), mobile banking, transfer ATM maupun secara tunai.
  • Key Activities
  • 3 tahapan dari kegiatan-kegiatan utama (key activities):
  • Production: Produksi terdiri atas pembuatan adonan (mixture), proses pencetakan sendok, pemanggangan dengan oven, dan quality control (uji kelayakan produk).
  • Marketing: Produk akan dipromosikan melalui jejaring sosial seperti Instagram, Facebook, dan YouTube.
  • Sales: penjualan akan dilakukan melalui 2 metode, yakni secara online melalui akun resmi instagram dan secara offline, yakni distribusi ke pasar swalayan, seperti minimarket dan supermarket.
  • Key Resources
  • Sumber daya material yang digunakan untuk memproduksi organic edible spoon meliputi adonan tepung gandum.
  • Peralatan yang digunakan dalam memproduksi organic edible spoon mencakup oven, mixer, alat pemotong adonan dan alat cetak.
  • Peralatan yang digunakan dalam mendukung kegiatan bisnis: komputer, telepon pintar (smartphone), peralatan tulis (stationery)
  • Media dalam melakukan promosi pemasaran dan penjualan: online media (internet dan jejaring sosial).
  • SDM: Sumber daya manusia melakukan kegiatan bisnis haruslah mereka yang memiliki profesionalisme dan kredibilitas tinggi. Tenaga kerja salam kegiatan usaha ini terdiri atas bagian produksi (manufacturing), humas (public relation), pemasaran (marketing) dan operasional (operations).
  • Modal usaha untuk saat ini masih menggunakan modal usaha sendiri, namun untuk masa yang akan datang kami akan mencari investor/pemodal yang akan menaruh modalnya demi pengembangan dan kemajuan usaha organic edivle spoon

  • Key Partnerships
  • Kami menggunakan prinsip buyer-supplier relationship, yaitu kami berupaya semaksimal mungkin untuk menjalin dan menjaga hubungan baik dengan konsumen dan juga mitra bisnis kami (business partner). Dengan menjalin elanggan menilai seberapa baik kinerja perusahaan, melalui produk yang mereka hasilkan dan jasa yang mereka tawarkan.  Hubungan yang baik dengan pemasok (supplier) juga dapat memberikan kepastian bahwa rantai pasokan kegiatan bisnis (business activity supply chain) perusahaan dapat berjalan dengan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, tanpa adanya kekurangan sedikitpun.

Cost Structure

Biaya produksi terdiri biaya pembelian bahan baku dan biaya pembuatan sendok. Biaya pemasaran dan customer care adalah  biaya untuk membeli kuota internet.

 

Kesimpulan

Business model canvas (BMC) dari organic edible spoon ini sekiranya dapat menjadi gambaran bagi para pembaca mengenai rencana produksi organic edible spoon, serta dapat menjadi alat bantu bagi calon investor untuk mengetahui secara lebih dalam mengenai kegiatan bisnis yang dilakukan dalam rangka mewujudkan produksi, pemasaran dan penjualan prooduk ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun