Aksi demo (aksido) yang disitilahkan juga Rapat Akbar (Rabar) pada 24-25 Januari 2017 lalu, yang dilaksanakan di Plataran (Plaza) PLN Pusat, Jl. Trunojoyo Jakarta, sangat menarik dan dirindu sebagian para pegiat juang yang mengharapkan tuntutannya terpenuhi.
Acara yang digelar oleh organisasi SP.PLN Lantai 9, memang perlu mendapat apresiasi, selama dalam koridor aturan yang benar dan tujuan yang jelas.
Tapi kiranya jadi sindrom anggota dari berbagai wilayah, karena harus gigit jari dan telan isapan jempol, ketika sampai jadwal yang ditentukan, harus menerima umpan balik tidak seperti yang diharapkan.
Pengurus pusat, tentunya wajib buat catatan khusus, agar evaluasi kegiatan tersebut tidak terulang kembali kegagalannya.
Kami dari rumoh aceh, rumah gadang, rumah joglo, loka samawa, rumah betang, rumah banjar, rumah bolaang, baileo dan rumah honai, selalu dukung selama pengurus DPP. SP.PLN telah menyelesaikan permasalahan tersebut dengan sebaik-baiknya, dengan ketentuan aturan beserta pihak manajemen. “Kami dari berbagai daerah ini, datang untuk mensupport Jakarta, tapi tidak dengan cara begini. Jadi harus diingat oleh pengurus, dan diupayakan penyelesaian dengan aturan yang baik dan manajemen dilibatkan berkomunikasi”, kata Ray Ronuwu salah satu peserta, dari kelompok luar daerah.
Selain itu, suatu hal yang terpenting untuk catatan pengurus, agar dapatnya segera diurus legalitas organisasi, komunikasi aktif, dan perangkat aturan yang memadai.
Hal ini merupakan peran penting, guna menghindari tamparan pelak, manakala sudah mendatangkan peserta aksi ratusan, tak terjadi lagi insiden yang dinilai “nekad & ngotot” oleh para pihak yang kita dijadikan rujukan penyelesaian tuntutan tersebut.***
***) Gusb@r, di : gustiarbarkah@yahoo.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H