Mohon tunggu...
Gustav Ian Setiabudi
Gustav Ian Setiabudi Mohon Tunggu... Ahli Gizi - siswa

uwu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Angkot Sang Macan Asia

6 Maret 2024   10:26 Diperbarui: 6 Maret 2024   10:40 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Angkot atau angkutan kota adalah salah satu transportasi umum yang ada di Cirebon. Kendaraan yang identik dengan warna biru dan plat kuning ini sering dipakai oleh pelajar untuk bersekolah dan ibu ibu untuk berbelanja. Walaupun ada positifnya, angkot, terutama di Cirebon dianggap sangat meresahkan oleh penghuni jalanan.

Salah satu tempat yang paling banyak dihuni oleh angkot adalah parkiran depan Asia. Pada siang atau sore hari, di tempat itu bisa terdapat sekitar 7 sampai 11 angkot yang berhenti untuk menunggu pelanggan. Angkot ini sangat mengganggu pengguna jalan lain yang ingin melewati jalan ini. Di jalan ini yang bernama ‘karanggetas’ angkot biasa mengambil 2 jalur untuk parkir, mereka juga terkadang parkir di perempatan lampu merah. Angkot juga sering tiba-tiba parkir mendadak saat melihat calon penumpang.

Angkot seharusnya diregulasi seperti di sistem Jaklingko yang diterapkan di Jakarta. Angkot dibayar per kilometer dia jalan bukan per penumpang. Hal ini dapat memacu angkot untuk terus bergerak dan tidak “ngetem” di tempat tertentu lalu menyebabkan macet. Dengan menggunakan sistem ini, harapannya kemacetan akibat angkot bisa berkurang. 


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun