Mohon tunggu...
Yuwak Ok
Yuwak Ok Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

I am Simple. Love NKRI.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemuda Sebagai Garda Terdepan Perubahan Bangsa

29 November 2013   23:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:31 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemuda ujung tombak menuju bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat dan sejahtera. Dalam sejarah peradaban bangsa, pemuda merupakan aset bangsa yang sangat mahal dan tak ternilai harganya. Kemajuan atau kehancuran bangsa dan negara banyak tergantung pada kaum mudanya sebagai agent of change (agen perubahan). Pada setiap perkembangan dan pergantian peradaban selalu ada darah muda yang mempeloporinya.

Bung Karno dalam pidatonya yang berapi-api dan semangat membara mengatakan :

"Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia."

Soekarno Penyambung Lidah rakyat Indonesia

Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya

Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia

Tidak bisa dielakkan bahwa masa depan Indonesia terletak di tangan generasi muda. Pemuda merupakan salah satu elemen bangsa menjadi garda depan dalam menghadapi berbagai persoalan bersama. Pemuda adalah elemen utama yang melahirkan momen-momen penting pada sejarah peradaban manusia dari masa yang lampau hingga ke masa yang kini. Tidak hanya di Indonesia di berbagai negarapun pemuda selalu menjadi tokoh utama perubahan bangsa.

Revolusi kemerdekaan Amerika Serikat digerakan oleh pemuda. Pondasi negara adidaya itu dibangun oleh pemuda seperti Benjamin Franklin, George Washington, John Adams, Thomas Jefferson, John Jay, James Madison, dan Alexander Hamilton, hingga abad 21 Barack Obama politisi muda keturunan Afrika menjadi presiden dan memimpin Amerika Serikat dengan pendekatan yang berbeda, lebih humanis dibandingkan beberapa pendahulunya. Di negara lain, Muhammad II Al Fatih yang masih terbilang muda ketika berhasil memperbesar pengaruh Turki Utsmaniah di abad ke-15. Dengan piawai ia menata Turki yang ketika itu adalah kekuatan adidaya tak tertandingi. Ia baru berusia 21 tahun ketika bersama pasukannya tiba di Konstantinopel yang kini dikenal dengan nama Istanbul.Sebagai raja yang memimpin pasukan perang, Fatih tahu benar bahwa perang yang sedang dihadapinya bukanlah perang agama. Ia tak merusak simbol-simbol agama Nasrani di Konstantinopel, sebaliknya ia menjaga bangunan-bangunan itu dan memberikan kebebasan kepada kaum Nasrani dan umat agama lain untuk tetap memeluk dan menjalankan ibadah agama mereka.

Sejarah bangsa Indonesia, dimulai dari kebangkitan nasional yang menumbuhkan rasa nasionalisme guna meraih kemerdekaanIndonesia, termasuk perubahan masa orde lama hingga lahinya orde reformasi. Ben Anderson, pengamat politik Indonesia, dalam Java In A Time Of Revolution, Occupation And Resisten (1944-1946) meyakini bahwa sejarah Indonesia adalah sejarah pergerakan kaum muda. Dalam setiap fase sejarah, kepemimpinan kaum muda adalah motor penggerak perubahan zaman.

Periode awal yaitu Kebangkitan Nasional tahun 1908, ditandai dengan berdirinya Budi Utomo yang merupakan organisasi priyayi Jawa pada 20 mei 1908. Pada periode ini, pemuda Indonesia mulai mengadopsi pemikiran-pemikiran Barat yang sedang booming pada saat itu. Pemikiran-pemikiran tersebut antara lain adalah Sosialisme, Marxisme, Liberalisme, dll. Pengaruh pemikiran ini terhadap pemikiran pemuda saat itu tergambar jelas pada ideologi dari sebagian besar organisasi pergerakan yang mengadopsi pemikiran Barat serta model gerakan yang mereka pakai.Selain mengadopsi pemikiran Barat, para pemuda di masa itu juga menerapkan esensi dari kebudayaan Jawa, Islam, dan konsep kedaerahan lainnya sebagai pegangan (ideologi).

Periode berikutnya, Sumpah Pemuda 1928, ditandai dengan Kongres Pemuda pada bulan Oktober 1928. Peristiwa ini merupakan pernyataan pengakuan atas 3 hal yaitu, satu tanah air; Indonesia, satu bangsa; Indonesia, dan satu bahasa; Indonesia. Dari peristiwa ini dapat kita gambarkan bahwa pemikiran pemuda Indonesia pada masa ini mencerminkan keyakinan di dalam diri mereka bahwa mereka adalah orang Indonesia dan semangat perjuangan mereka dilandasi oleh semangat persatuan.Generasi muda kemudian berhasil menorehkan tinta emas bagi perjalanan bangsa ini ketika di tahun 1945 kembali mereka merenda dan mengimplementasikan gagasan mengenai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa dalam bentuk kemerdekaan bangsa, yang teks proklamasinya dibacakan oleh Ir. Soekarno tepat jam 10 tanggal 17 Agustus 1945. Melalui proklamasi kemerdekaan ini, maka  bangsa Indonesia yang selama ini tidak  memiliki kedaulatan yang terfragmentasi dalam kerajaan-kerajaan, maka menyatu menjadi satu yaitu bangsa Indonesia.  Lagu Satu Nusa Satu Bangsa merupakan simbol dan substansi dari menyatunya segenap elemen bangsa Indonesia.

Ketika terjadi krisis kekuasaan akibat gerakan makar yang dilakukan oleh PKI di tahun 1966, maka pemuda juga bangkit melakukan perlawanan. Para aktivis organisasi kemahasiswaan, seperti GMNI, PMII, HMI, PMKRI, GMKI dan segenap elemen mahasiswa melakukan tiga tuntutan rakyat (Tritura), yaitu: Bubarkan PKI, Bersihkan pemerintahan dari unsur-unsur PKI dan Turunkan harga. Tritura ini menjadi salah satu power pressure bagi pemerintahan Orde Lama untuk melakukan berbagai perubahan sehingga memunculkan Orde Baru yang kemudian berkuasa dalam puluhan tahun.

Kekuasaan Orde Baru yang tiranic, gigantic and powerfull ternyata juga tidak mampu menghadang kekuatan mahasiswa yang di tahun 1998 untuk menurunkan Jenderal Besar Soeharto dari panggung kekuasaan. Gerakan mahasiswa yang terjadi saat itu membuktikan bahwa mahasiswa memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan sosial. Melalui gerakan mahasiswa tersebut maka muncullah Orde reformasi yang berlangsung sekarang. Pemuda telah menunjukkan peran dan eksistensinya secara jelas untuk menjadi lokomotif perubahan yang heroik bagi tercapainya kemerdekaan dan perjalanan kenegaraan serta kebangsaan Indonesia

Peran pemuda untuk perjuangan kemerdekaan tidak berhenti sampai disitu. Di zaman reformasi dan globalisasi saat ini tantangan yang dihadapi jauh lebih besar. Penjajahan tidak lagi secara fisik, tetapi lebih secara mental dan spiritual. Pelemahan ideologi dalam berbagai hal, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Salah satu tantangan itu adalah pembersihan negara ini dari mental korupsi. Karena mental korupsi adalah virus yang sangat berbahaya yang mempunyai dampak lebih mematikan dari apapun. Virus ini mengerogoti dan bisa memusnahkan peradaban bangsa. Dengan kritikan thinking, semangat yang tiada henti dan kekutan dari para pemuda Indonesia pasti akan bebas dari korupsi. Dimulai dengan Zero toleransi terhadap korupsi sangat diperlukan dalam segi apapun dan pada siapa pun. Pembentukan komisi pemberantasan korupsi dan membuat network diantara kaum muda menjadi bukti komitmengerakan anti korupsi yang massive, terorganisir dan terkonsolidasi. Generasi muda adalah the leader of tomorrow. Di tangan kaum mudalah nasib sebuah bangsa dipertaruhkan. Dengan adanya semangat dan kemampuan untuk membangun bangsa dan negaranya, maka negara ini akan sejahtera, damai dan kuat. untuk itu sangat disayangkan jika banyak tokoh muda yang menjadi harapan bangsa terlibat kasus-kasus korupsi. Oleh karenannya mari bangkitlah kaum muda,maju terdepan membasmi segala penyakit korup guna membebaskan bangsa ini dari mental korup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun