Mohon tunggu...
Agus Buchori
Agus Buchori Mohon Tunggu... Administrasi - Arsiparis

saya seorang guru biasa di sma swasta dan juga pns di Dinas Kearsipan Kabupaten Lamongan. saya menyukai dunia tulis menulis. itu saja.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kita Memang Gampang Heboh

23 November 2017   09:41 Diperbarui: 23 November 2017   16:50 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kita sering terkejut dan latah ikut ikutan berkomentar bila mendengar  berita yang bisa dikatakan belum jelas juntrungannya. Ada beberapa  faktor pendorong yang saya rasa ikut memicu banyaknya komentar di media  sosial tentang sebuah berita yang kadang kala adem ayem saja bagi si  pelaku atau obyek berita tersebut.

Memang banyak isyu nasional  yang berseliweran di beranda medsos kita tapi tidak seharusnya kita ikut  ikutan berkomentar kalau tidak tahu duduk masalahnya. Media mempunyai  peran penting memancing kehebohan masyarakat dalam memaknai sebuah  berita.

Faktor kedua karena kini kecepatan adalah kunci utama sebuah informasi, maka apa yang tersaji seolah olah adalah sebuah Headline berita  karena selalu muncul di atas beranda kita padahal itu hanya berita  sambil lalu. Kita harusnya bisa mengoreksi atau mengkritisi sebuah  berita yang disampaikan oleh sebuah media tanpa harus ikut ikutan heboh  dan malah berkomentar yang memperkeruh suasana. 

Ketiga, adalah  banyaknya sumber berita yang tidak valid yang malah intensitas beritanya  lebih tinggi daripada media yang sudah kredibel. Yang ini biasanya Hoaks belaka atau malah berniat adu domba.

Kemudahan masyarakat  mengakses berita merupakan faktor penting kehebohan itu. Karena berita  begitu mudah dikonsumsi dan bebas reply maka kondisi ini memunculkan  pengamat pengamat amatir yang kadang kadang tidak jelas komennya bahkan  cenderung ikut ikutan belaka.

Kita memang telah menjadi pribadi  pribadi yang kepo tanpa tahu keperluan dan kepentingan untuk manfaat apa  berita berita itu kita konsumsi. Kita hilang fokus terhadap urusan  pribadi yang lebih penting karena dihantam begitu banyaknya arus  informasi.

Perasaan paling mengerti terhadap info info yang secuil  itu membuat kita pandai bicara tanpa isi karena kurangnya pendalaman  terhadap isi berita yang disajikan. Tak dipungkiri lagi bahwa kita  memang gampang heboh serta mudah sekali terkejut untuk sesuatu yang  belum pasti. Semua itu karena kita belum begitu terliterasi; menjadi  orang tahu kebutuhan informasi untuk keperluan mengatasi persoalan  kehidupannya baik secara pribadi, dan bermasyarakat.

Ya, mau gimana lagi kita memang gampang heboh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun