Mohon tunggu...
Guslan Isnenshah
Guslan Isnenshah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Yaudah lah ya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Nasionalime di Indonesia Pasca Kemerdekaan

16 Juni 2021   17:20 Diperbarui: 16 Juni 2021   17:30 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nasionalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah paham untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri. Sementara pengertian nasionalisme menurut para ahli lebih menekankan pada kesadaran atas hasrat untuk mencapai kesatuan, kemerdekaan, dan cita-cita bersama. Salah satunya menurut Adolf Hitler tentang nasionalisme yaitu suatu sikap dan semangat rela berkorban untuk melawan bangsa lain demi bangsa sendiri.

Penyemaian benih-benih nasionalisme telah dilakukan begitu hebat dan lama serta telah mengalami berbagai kondisi yang memungkinkan nasionalisme itu lenyap oleh kekuasaan kolonial, namun sejarah menjadi saksi akan keteguhan bangsa Indonesia akan persamaan nasib telah mampu menahan gempuran penjajah. 

Dimulai dari berkembangnya nasionalisme Indis yang juga menyokong tumbuhnya nasionalisme Indonesia dan kemudian dengan dikeluarkannya politik etis, nasionalisme yang digagas oleh intelektual muda yang kemudian menjadi tokoh pergerakan menjadi sebuah dinamika sejarah nasionalisme Indonesia. 

Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah salah satu bukti sejarah perkembangan nasionalisme yang telah berada pada level yang lebih tinggi, lahirnya Pancasila turut menjadi saluran perkembangan dan transformasi nasionalisme untuk bangsa Indonesia. Ide persatuan yang disampaikan Soekarno dalam pidato lahirnya Pancasila, semakin mempertegas bahwa nasionalisme adalah sebuah keniscayaan bagi bangsa Indonesia dengan melihat bangsa ini merupakan serangkaian heterogenitas yang berdiri atas persamaan, kesadaran dan kehendak untuk bersatu. 

Pada masa orde baru, gerakan mahasiswa pun ikut andil dalam menanamkan rasa Nasionalisme mereka karena krisis moneter yang terjadi pada masa rezim soeharto. 

Dalam sejarah nasionalisme dengan para tokoh-tokoh kemerdekaan Kemudian dengan beberapa peristiwa tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa nasionalisme adalah alat untuk penolakan adanya penjajahan atau sebagai antitesis sebuah penjajahan tersebut. Langkah strategis ke depan bangsa Indonesia harus menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme yang lebih kuat kepada generasi muda penerus bangsa ini ke depan. Karena akibat dari lunturnya nilai-nilai nasionalisme mengalami berbagai macam masalah. 

Bangsa Indonesia mengalami berbagai macam masalah mulai dari kekerasan, isu SARA, serta masalah-masalah Hak Asasi Manusia (HAM). Masalah-masalah tersebut tentunya terjadi dari lunturnya nilai-nilai nasionalisme. Di sisi lain generasi muda bangsa ini malah mengalami berbagai macam masalah seperti adanya tawuran antar pelajar, masalah narkoba, seks bebas dan lain sebagainya. Akibat dari beberapa masalah tersebut seakan memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia seakan keluar dari jati dirinya sebagai bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun