KETAPANG -- Proyek pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di Dusun Pematang Sirih, Desa Pesaguan Kiri, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, sampai kini tampak terbengkalai. TPS3R yang di harapkan dapat sebagai solusi pengolahan sampah malah kini tidak bisa berfungsi sesuai harapan.
Berdasarkan informasi yang di himpun dari JURNALIS.co.id Proyek bangunan yang diprediksi menelan biaya di atas Rp300 juta tersebut diperkirakan dibangun tiga atau dua tahun lalu. Kuat dugaan TPS3R dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Ketapang.
Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi bangunan TPS3R yang sudah mulai rusak, ditumbuhi semak, dan tidak terawat. Warga sekitar mengungkapkan bahwa sejak dibangun TPS3R tersebut belum pernah digunakan secara optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat.Â
Menanggapi hal ini, salah satu kader HMI Cabang Ketapang, Muhammad Iqbal Khadafi, menyayangkan kondisi terbengkalainya bangunan tersebut.Â
"Saya sangat menyayangkan ketika fasilitas yang dibangun dengan dana APBD maupun APBN dibiarkan mangkrak. Ini mencerminkan lemahnya perencanaan dan pengawasan dari pihak terkait," ujar Iqbal kader HMI Cabang Ketapang.
Iqbal juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa, dinas terkait, dan masyarakat dalam mengelola fasilitas publik seperti TPS3R. "Jangan sampai program pengelolaan sampah hanya sekadar proyek tanpa dampak. Harus ada komitmen untuk mengoperasikan dan merawatnya agar manfaatnya bisa dirasakan warga," tambahnya.
Ia pun mendorong agar ada audit dan evaluasi terhadap pemanfaatan infrastruktur serupa di daerah lain. "Kami dari HMI siap terlibat dalam pengawalan dan pengawasan demi memastikan fasilitas publik benar-benar bermanfaat untuk masyarakat." tutup iqbal
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI