Setelah pekan ke 16 , point Manchester City adalah 46 , sedangkan MU hanya 35. Terpaut 11 point . Â Ini selisih point yang sangat tinggi , untuk bisa di kejar oleh MU.Â
Sepakbola di English Premier League  /EPL adalah  seperti pertarungan hidup mati , seharusnya jarak point pemimpin klasemen dan tim dibawahnya tidak terlalu jauh.  Namun , dengan 22 pertandingan sisa , apakah pertandingan di EPL yang melibatkan tim papan atas. atau Big Five yakni Manchester City , MU , Chelsea , Liverpool dan Arsenal  tetap bisa menarik  ? Secara matematis , semua tim papan atas masih bisa meraih gelar EPL.Â
 Satu tim bukan papan atas . yakni Burnley yang cukup mengejutkan bisa menyodok ke papan atas , namun masih ditunggu apakah konsisten dengan kemenangannya atau terhenti setelah di Januari 2018 nanti. Â
Kalau mau lebih tajamkan dan sempitkan dari sisi kesiapan dan kekompakan tim , hasilnya adalah sisa 2 tim yang punya kans paling besar juara EPL yakni Manchester City dan Manchester United.  Karena selalu tim yang paling siap  dan paling fit pemainnya adalah yang akan juara EPL.Â
Jadi , siapakah yang lebih pantas nanti juara ? City atau MU ? Â
mari kita bahas City dulu . Â Tim ini punya pengalaman pahit gagal juara EPL tahun lalu. Â Start awal yang ciamik , dimana di pertandingan pertandingan awal selalu menang besar . namun di tengah perjalanan , City lalu kedodoran dan seringkali bernasib sial. Â
Mereka lebih sering kalah atau seri , dibanding tim saingan Chelsea. Â Analisanya kemudian, karena City punya tim utama yang bagus saat itu . tapi tidak dengan pemain cadangannya. Pemain cadangannya tidak terlalu bagus dan Juga karena City saat itu dihuni banyak pemain tua. Â Dengan adanya badai cedera melanda pemain pemain utama mereka , tim City berlaga dengan sistem tumbal sulam dengan pemain inti dan cadangan , hasilnya mereka tidak bisa berkiprah dengan hasil sempurna. Â Selalu berhasil rumus di dunia sepakbola , tim kesebelasan yang paling siap , adalah tim yang punya tim utama dan cadangan sama baiknya.
Kegagalan musim lalu , jadi pelajaran sangat berharga bagi Klub dan sang super Manager Pep Guardiola . Tidak butuh berbelit belit , dia segera menemukan , sumber utama kegagalan tim nya keok musim lalu. Â yakni utamanya di barisan kiper dan pertahanan atau bek. Â Sebenarnya pertahanan City tidak jelek amat , namun kalah kuat dari pertahanan tim Chelsea yang juara EPL musim lalu.Â
Ada beberapa pemain baru masuk yang menjadi spektakuler dan sangat penting sekarang di sektor pertahanan City saat ini  , yakni kiper dari Brazil Ederson Moraes  dan Bek kanan ternama Inggris Kyle Walker .  2 orang ini melengkapi Nicolas Otamendi sebegai bek tangah dan Fabian Delph  bek kiri/bek sayap yang jadi langganan tim inti Pep Guardiola.  Sebenarnya , ada bek kiri yang baru yang hebat  , yakni Benjamin Mendi , namun karena cedera , digantikan oleh Fabian Delph yang plot awal gelandang , ternyata juga bagus sebagai bek kiri.  Tidak lupa , untuk melapis David Silva , Pep juga membeli gelandang top dari Portugal Bernardo Silva .Â
Dengan komposisi baru , gabungan pemain lama dan baru . Manchester City menjelma menjadi tim impian Pep Guardiola. Kalau boleh di nilai Tim City sekarang adalah "Barcelona" baru di  EPL.  Kelebihan dengan Barca , City tidak punya pemain sekelas Messi.  Namun kelebihan City adalah pertahanan yang lebih tangguh dan bagus yang bisa ikut bantu menyerang dengan drible bola .   Sangat mungkin sekali , yang ada di benak Pep saat ini , bisa berarti tinggal merekrut pemain sekelas Neymar untuk sektor penyerang. kehebatan Nyemar adalah setara dengan Messi di bekas tim nya. Â
Karakter permainan City saat ini persis dengan Barcelona, yakni penguasaan bola dominan , menyerang  dengan seluruh pemain dan apabila kehilangan bola , semua pemain  harus segera bisa merebut atau menghentikan arus serangan pemain lawan .  istilah di kampung kita main kerubutan. Mourinho memberi istilah taktik ini dengan nama "Fouls tactic ".   Taktik melanggar.Â