Beberapa kali berkunjung ke Medan, kali ini saya terkecewakan dengan armada taksi di bandara Polonia Medan. Karena tidak paham, saya pesan dengan menyebutkan alamat yang saya tuju ke konter taksi yang ada di bandara Polonia Medan. Dengan tampang yang sedikit "mencurigakan" awak armada taksi tersebut menulis tarif taksi di secarik kertas.
"Berapa Pak?"
"75 ribu..." kata petugas konter.
Ya sudah. Saya tidak nego atau protes karena sudah lumayan capek dan kebetulan sedang membawa barang yang lumayan berat. Keputusan saya memesan taksi di dalam bandara Polonia ini juga sebenarnya ingin mengecek, apakah pesan teman yang belum lama saya kenal dari Medan benar adanya.
"Wah.... kalau taksi di bandara itu masang tarifnya asal-asalan....jadi hati-hati." katanya di ujung telepon sesaat aku sudah turun dari pesawat dan berniat pesan taksi. .....lalu jalan deh taksinya....belum sempet badan aku rebahkan ke tempat duduk untuk menghilangkan penat sedikit saja....eh...SUDAH SAMPAI TUJUAN,,,,!
Ketika sampai pada tempat yang aku tuju, aku kaget bukan kepalang, karena ternyata jarak yang aku tuju kira-kira tak lebih dari 4 kilometer dari bandara.
"Loh Pak...ternyata cuma deket banget ya,,," tanyaku kepada sopir taksi "abal-abal" itu
"Iya Pak...deket...." sambil nyegir kecut.
Aku cuma bisa kesal dan geram terhadap sikap awak taksi abal-abal tersebut. Aku gak mau berdebat dong karena ongkos sudah disetujui dari konter di bandara. Bahkan ketika beberapa jam kemudian saya mencoba jalan kaki dari tempat yang saya tuju ke bandara pun kaki saya tidak merasa capai, karena memang benar-benar dekat.....
Ckckck... "Oooo begini ya ternyata pelayanan taksi bandara Medan ini..." dalam hatiku selalu menggerutu begitu.
"Sudah cukup sekali ini....!"