[caption id="attachment_390251" align="aligncenter" width="268" caption="Menerobos lampu merah dan melewati garis (sumber foto: docpri)"][/caption]
Pagi ini Senin (12 januari 2015) penulis menemui kejadian yang sangat memalukan bagi pengguna jalan protokol di Kota Medan. Betapa tidak memalukan, karena sebagian besar pengendara sepeda motor tidak taat aturan. Sepertinya hampir setiap pagi kejadian ini terjadi, namun pagi ini penulis sempat mengabadikan dalam bentuk video reportase ini.
Menyerobot lampu merah seperti sudah biasa. Apalagi jarang sekali petugas seperti pak Polisi lalulintas berjaga di setiap lampu merah yang tersebar di seluruh kota Medan. Mungkin karena kekurangan tenaga atau apa penyebab lainnya penulis tidak tahu.
Kejadian ini terjadi di persipangan jalan Ringroad dan jalan Sunggal di Kota Medan, tepatnya di lampu merah tepat di samping SPBU Â Sunggal Medan. Setiap pagi memang jarang ada petugas atau pak Polisi yang menjaga lampu merah di sana.
Para pengendara yang kebanyakan pengendara sepeda motor banyak yang menyerobot lampu merah. Kalau pun tidak menyerobot, moncong sepeda motornya melewati garis pebatas, bahakan maju sampai ke tengah sehingga pengendara dari arah yang lampu nya hijau akan sulit lewat dan menimbulkan kemacetan bahkan bisa menimbulkan tabrakan atau kecelakaan lalulintas.
Sepertinya budaya melanggar aturan ini bukan barang baru. Hampir di kota lain di Indonesia juga terjadi hal yang sama. Para pengendara hanya takut kepada pak Polisi ketimbang taat pada aturan lalu lintas seperti trafic light yang terjadi di persimpangan jalan Ringroad dan jalan Sunggal di kota Medan.
Semoga ini bisa menjadi perhatian kepada petugas dari jajaran Kepolisian yang menangani lalulintas agar lebih rajin menjaga setiap persimpangan lampu merah di Kota Medan agar para pengguna jalan bisa lebih taat aturan lalulintas. Untuk taat aturan memang sebaiknya dipaksa karena jika menunggu keikhlasan akan lama prosesnya.