Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ibu Ani Hobby Motret, Ibu Ini Memulung Sampah

27 Agustus 2013   06:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:46 2911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Pemulung (img-tribunews)

Ilustrasi (img-screenshoot instagram @aniyudhoyono)

Negeri ini memang penuh kejomplangan alias kesenjangan. Dimana-mana banyak pejabat dan istri - istrinya dari tingkat RT sampai Presiden tak terkecuali anggota dewan hidup dalam kemewahan. Sementara rakyat disekelilingnya masih kesulitan dan kesusahan walau hanya untuk sekedar makan.

Tak ayal rasa simpati dan keperdulian sosial masyarakat kepada sesama sedikit-demi sedikit terkikis akibat contoh dari pejabat publik yang kurang berempati kepada rakyatnya sendiri. Kepedulian kepada sesama terkikis dengan sendirinya, karena melihat kepongahan dan kemewahan pejabat-pejabat yang dipertontonkan di media mainstream maupun media sosial. Akibatnya kebanyakan masyarakat menjadi jengah dan akhirnya apatis.

Ketika melihat kesusahan dan kemiskinan di lingkungannya merekapun berpikir, "wong pejabatnya saja gak perduli kok kenapa harus aku yang perduli". Begitulah pikiran-pikiran mereka sehingga negeri ini dipenuhi dengan orang-orang yang tak perduli dengan negerinya sendiri.

Apa hubungan artikel ini dengan ibu Ani yang notabene istri seorang presiden  yang punya hobi memotret? Apakah tak boleh istri presiden atau istri pejabat yang lain punya hobbi?

Tidak, tidak ada yang menyalahkan. Kita lihat saja banyak ibu-ibu pejabat hobi arisan,plesiran,belanja-belanja di luar negeri lalu foto-foto. itu hak mereka, karena memakai uang gaji suaminya. Tak ada yang salah sama sekali. Walau kita tak tahu uang yang dipakai itu hasil korupsi atau bukan.

Saya hanya menyoroti kejomplangan atau kesenjangan sosial yang terus melebar tanpa adanya usaha dari pejabat publik di negeri ini untuk mempersempit atau bahkan sama sekali meniadakan jurang pemisah antara si miskin dan si kaya. Adanya kesenjangan sosial inilah yang akan membuat rakyat di negeri ini terdidik menjadi orang-orang yang tak perduli. Bahkan kesenjangan sosial inilah yang menjadi biang kerok kerusuhan dan kecemburuan sosial yang akhirnya bisa menimbulkan pergolakan di masyarakat.

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Ibu Pemulung (img-tribunews)"][/caption]

Ibu Ani sebagai seorang istri presiden eksis di dunia maya dengan menampilkan foto-foto kemewahan dan kebahagiaan keluarga istana. Kelihatannya biasa dan lumrah dilakukan dijaman sosial media sekarang ini. Tapi kita melihat di sudut - sudut yang mungkin tak jauh dari istana ada seorang ibu tua yang terseok-seok mengumpulkan sampah untuk bisa ditukar dengan sekedar seribu atau dua ribu rupiah. Hanya bisa untuk makan sehari satu kali dengan nasi dan garam seadanya sudah alhamdulillah.

Inilah yang menjadi masalah di negeri ini. Rakyat merindukan pemimpin yang bisa menjadi contoh dan teladan. Rakyat menginginkan pejabat yang sederhana dalam tindakan, pekataan, dan gaya hidup yang merakyat. Bukan pura-pura miskin. Tapi minimal ikut merasakan penderitaan rakyat. Sehingga kebijakan-kebijakannya pun pasti akan berpihak kepada rakyat.

Kalaulah semua pejabat dan istrinya memberi teladan kesederhanaan saya yakin tak lama lagi negeri ini akan bangkit dan maju. Hidup sederhana dan merakyat bagi pejabat dan istrinya akan mengurangi angka korupsi di negeri ini. Bukankah korupsi timbul untuk memenehu kemewahan pejabat dan istri-istrinya. Ini baru istri resmi berapa dana korupsi yang mengalir kepada istri tidak resmi?

Semoga negeri ini segera menemukan pemimpin yang sederhana, disayang rakyat dan mempunyai empati kepada rakyat.

Salam - Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun