Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Asyiknya Jadi Orang Lain di Dunia Maya

3 Desember 2014   22:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:07 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fake Profil di Facebok (sumber gambar : nobelkurniadi.blogspot.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="254" caption="Fake Profil di Facebok (sumber gambar : nobelkurniadi.blogspot.com)"][/caption] Pernah punya akun palsu di facebook,twitter atau Kompasiana?  Memang asyik sekali, kita bisa jadi siapa saja dan mau apa aja tanpa ada yang mengetahui siapa kita sebenarnya. Kita bisa memaki, bisa menipu, bisa ngaku-ngaku sesuka hati tanpa takut ketahuan dan tidak takut malu. Alasannya klise, "mereka kan tidak tahu siapa saya". Semakin asyik dan keterusan kita menjadi orang lain di dunia maya, maka akan timbul kesenangan baru dan sifat-sifat baru dari diri kita. Sifat buruk dari diri kita yang memang ada akan semakin terpupuk dan terlampiaskan ketika kita menjadi diri orang lain di dunia maya. Bahkan yang sehari-hari kita lembut dan tidak kasar bisa menjadi sekasar-kasarnya manusia. maka tak heran gampang sekali memaki dan mengeluarkan perkataan kotor dan tak senonoh di dunia maya ketika memakai akun palsu atau akun jadi-jadian. Kita bisa "bermetamorfosis" menjadi ratusan bahkan ribuan akun dan menjadi siapa saja di dunia maya selagi kita kurang kerjaan atau memang sengaja dibayar untuk melakukan itu. Bahkan ada yang melakukannya hanya sebagai kesenangan dan kebanggaan. Maka tak heran bisnis akun tuyul dan follower tuyul menjadi ngetrend di dunia maya. Apalagi saat musim kampanye kemarin, bahkan sampai sekarang untuk menjelek-jelekan. Selain untuk menyalurkan tindakan tak terpuji dengan akun palsu yang menyaru menjadi orang lain bahkan mencuri foto artis atau foto-foto wanita-wanita cantik dan menarik serta pria--pria tampan yang sengaja digunakan sebagai foto profil akun palsunya, agar mendapatkan follower dan liker yang banyak di dunia maya menjadi kepuasan tersendiri. Perbuatan yang sebenarnya melanggar etika berinternet yang sehat ini memang belum bisa terkena delik kasus jika belum ada yang merasa dirugikan dan melaporkan akun palsu itu. Jika ada yang merasa dirugikan dan tertipu barulah bisa diadukan dengan UU ITE yang notabene masih menjadi perdebatan dalam penerapannya di lapangan. Para pemilik akun palsu yang keasyikan jadi diri orang lain jangan merasa gembira dan merasa tidak bisa dilacak keberadaannya. Jika memang akun palsu anda sudah meresahkan dan dilaporkan ke pihak yang berwajib maka dengan mudah anda terlacak dan "indekos" di hotel prodeo. Internet walau dianggap sebagai dunia maya bagai hutan belantara sejatinya memiliki alamat dan "signature" atau pengenal bagi setiap penggunanya. Kita mungkin sudah tahu istilah "IP Address","MAc Address", dan  "IMEI". Silakan anda googling akan banyak penjelasan mengenai teknologi itu yang bisa digunakan untuk melacak keberadaan siempunya akun palsu. Walaupun anda mungkin lolos dari hukuman di dunia, namun bagi orang yang percaya kepada Tuhan dan percaya dengan adanya hari pembalasan, maka semua yang kita lakukan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawabannya. Semoga bermanfaat - Salam Kompasiana. Referensi: http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/01/27/stop-cyberbully-cara-melacak-pelaku-cyberbully-melalui-ip-address-523198.html http://gopego.com/info/cara-melacak-lokasi-akun-facebook http://nobelkurniadi.blogspot.com/2013/05/tips-cara-mengetahui-akun-facebook-palsu.html

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun