Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orangtua Uzur di Manggarai Tinggal Bersama Anak Bungsu

3 November 2021   17:34 Diperbarui: 5 November 2021   00:20 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lansia/pexels.com

Cinta yang diberikan oleh orangtua pada anaknya adalah cinta ekstravaganza.

Pada tataran kehidupan sosial budaya masyarakat Manggarai, Flores, anak bungsu dalam keluarga batih itu memiliki tanggung jawab besar dalam merawat kedua orangtuanya yang sudah uzur, berumur.

Lantas, hal itu bukan berarti anak sulung atau anak tengah lepas tangan, atau dengan kata lain, tidak punya cinta, kasih sayang serta perhatian lagi pada kedua orangtuanya. Tidak begitu ya.

Merawat orangtua uzur oleh anak bungsu memang sudah menjadi kosekuensi logis mengingat pola kebudayaan semacam ini sudah diinternalisasikan bahkan mendarah daging pada setiap warga sekomunitas.

Jadi, segala kemungkinan yang terjadi di luar kesadaran dan/atau pandangan umum masyarakat, akan dianggap menyimpang, tak beradat, sulit diterima dlsb. Sehingga, bertolak dari hal itu, bisa dikatakan setiap orangtua uzur di Manggarai pasti tinggal bersama anak bungsunya.

Terkecuali misalnya, pada satu-dua kasus ada sepasang orangtua yang tidak memiliki anak, keturunan, sangat besar kemungkinan mereka akan dirawat oleh keponakan atau oleh keluarga besar dalam satu komunitas. Jarang pula dari mereka yang memilih tinggal di panti jompo.

Lalu, jika ada yang bertanya, apakah (let say, misalnya) ada anak bungsu yang merasa keberatan tatkala menerima tanggung jawab sebesar itu?

Tentu saja, tidak. Meski di sini saya bukan berposisi sebagai anak bungsu, merawat dan tinggal bersama orangtua uzur adalah sebuah rahmat dan kesempatan mulia. Maka dari itu, harus disyukuri sepenuh hati.

Kendati, kalaupun si anak bungsu memiliki kendala selama proses merawat orangtua, maka abang-abangnya wajib urun rembug membantu menyelesaikan persoalan itu.

Lebih lanjut, sebagai "kado terindah" dari kedua orangtua, pada saat pembagian harta warisan keluarga, biasanya anak bungsu selalu mendapat porsi lebih. Utamanya tanah, rumah dan mungkin harta bergerak lainnya (bila ada).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun