Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Menerka Keberadaan Tuhan Atas Air

22 Maret 2020   06:06 Diperbarui: 4 Maret 2021   13:31 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Air adalah pusaka publik yang harus dijaga oleh semua orang"

Kita semua tentunya memiliki kesamaan pandangan bahwa air adalah sumber kehidupan bagi seluruh ekosistem yang ada di permukaan bumi. Air menjadi pemuas dahaga dikala kita haus dan menyegarkan dikala gerah.

Sekiranya air dapat menunjang kebutuhan hidup semua mahluk di alam ini. kosekuensi logisnya bahwa, tanpa adanya air, mahluk hidup tentu pasti akan lenyap dan binasa. Maka dari itu, air sangat menentukan keberadaan dan peradaban kita.

Bila menghela narasi tentang air, dengan sendirinya kita teringat akan Mori Jari Dedek (Tuhan sang pencipta). Hal ini bertolak dari sebuah kesadaran bahwa, wangsa air bukanlah fenomena yang ada begitu saja. Melainkan buah karya agung Tuhan.

Bila berbicara tentang air, saya ingin membedahnya menggunakan pisau filosof Gottfried Leibniz. Di mana pada kajian filsafat Leibniz, air diejawantahkan sebagai salah satu dari sekian monade yang tercipta oleh-Nya.

Dengan kata lain, secara metafisis Tuhan merupakan substansi dasar dan telah menunjukan eksistensiNya di dalam air(monad) itu sendiri. Dalam hal ini, saya pikir air mempunyai kedudukan yang sama dengan segenap ciptaan lainnya di muka bumi ini.

Jadi, sudah selayak dan sepantasnya kita sebagai sesama ciptaan harus saling menjaga dan memelihara. 

Lalu, bagaimana usaha kita dalam menjaga dan mengelola air itu?

Bila menggunakan terminologi air sebagai monad a la Leibniz di atas, kita umat manusia harus menempatkan air secara ekuilibrium (setara/sejajar). Suatu sisi, agar kita memanfaatkan air sebagai medium dan/atau sarana yang bisa menghantarkan kita sampai kepada sang Pencipta.

Bila kita menyibak lebih jauh lagi, melalui air kita dapat memuji sang Pencipta. Penghargaan kita terhadap air juga merupakan wujud rasa syukur dan penghargaan kita terhadap sang Khalik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun