Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Fenomena Harimau Turun Gunung, Ular, Petir, dan Banjir, Selanjutnya Kejadian Apa Lagi?

2 Januari 2020   17:15 Diperbarui: 4 Januari 2020   17:52 1772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret banjir Jakarta| Kompas.com

Fenomena alam yang terjadi beberapa bulan terakhir ini memang cukup membuat kita sedikit ketar-ketir dan sesekini was-was. Terkhsus bagi sebagian masyarakat di beberapa reksa wilayah di Indonesia yang turut merasakan dan mungkin ada diantara kita maupun saudara kita yang menjadi korban keganasan alam ini.

Beberapa waktu yang lalu kita dihebohkan dengan kemunculan sekawanan harimau yang datang kepermukiman warga. Tepatnya di pulau Sumatra. Lalu kemudian si raja hutan ini dengan ganasnya menerkam para petani yang sedang berladang. Ada pula yang menjadi korban jiwa.

Disusul dengan berita fenomena ular berbisa yang tetiba saja bertelur di dalam perumahan warga dibeberapa titik di pulau Jawa. Pun ular-ular ini menyerang dan menggigit manusia. Dan pada saat yang bersamaan, di tempat saya juga, di Manggarai dan beberapa kota lainnya di NTT, sejumlah orang dan hewan peliharaan mati disambar petir.

Terhitung selama pertengahan hingga akhir 2019, untuk di Nusa Tenggara Timur (NTT) saja, sekitar belasan orang yang meninggal dunia akibat disambar petir. Itu belum termasuk jumlah hewan yang ikut menjadi korban.

Yang terakhir kejadian disambar petir ini menimpa salah seorang ibu beserta anaknya yang masih kecil di Kabupaten Sumba, NTT. Konon, mereka berdua meninggal pasca disambar petir sewaktu hendak mengangkat pakaiyan yang dijemur di halaman rumah. Nasib sama juga dialami oleh seorang ibu dan anak di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores. Keduanya mati sesaat berada dipondok kebun milik mereka.

Seminggu sebelumnya, terjadi di Kabupaten Kupang, dimana 14 ekor sapi ternak milik warga mati disambar petir pada waktu yang bersamaan. Bersyukur saja pada waktu itu peternaknya luput dari nasib na'as tersebut.

Tentunya dari beberapa jenis fenomena keganasan alam dan kemunculan binatang buas ini sungguh diluar dugaan kita dan tidak pernah ditebak sebelumnya.

Lebih lanjut, pasti terbersit pertanyaan di dalam batok kepala kita, pertanda apakah dibalik semua peristiwa ini? Apakah murni karena signifikansi perubahan cuaca dan faktor perubahan iklim? Atau ada sub-musabab lain? Saya juga tidak tahu jawabanya.

****
Kejadian miris pada tahun 2019 kemarin ternyata masih berlanjut tatkala menyambang ke awal tahun baru, 2020 ini. Sungguh merupakan sebuah dikursus awal tahun yang buruk.

Adalah banjir. Lagi-lagi banjir. Permasalahan banjir ini memang merupakan penyakit menahun. Terkhusus bagi mereka masyarakat ibu kota, di DKI Jakarta nun jauh disana. Pun hingga detik ini, banjir bak air bah itu telah menenggelamkan kurang lebih seper empat dari wilayah Jakarta.

Kian menyeramkan ketika ditengah situasi banjir ini membawa serta ancaman ular kobra. Saya juga kurang tahu dari mana asal muasal dari ular-ular ini. Apakah berasal dari hutan dan terhanyut oleh arus, ataukah berasal dari gorong-gorong jrmbatan atau got? Tidak bisa dipastikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun