Mohon tunggu...
Guga Dapp
Guga Dapp Mohon Tunggu... -

....aku bukanlah aku...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dia Adalah Tuan Bukan Tuhan

24 Juni 2016   11:28 Diperbarui: 24 Juni 2016   11:37 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bahkan frasa 'tuhan' pun ada sejarahnya. Penerjemahan Bible King James version ke Melayu cikal bakalnya. Untuk memberi kesan ilahi yang meng-inisiasi. Lalu se-umpama apa relasi kita dengan DIA..?

Relasi kita dengan DIA adalah seumpama relasi kita di dunia. Pemerintahan-NYA adalah Kerajaan. DIA mengajarkan doa yang di awali "BAPA kami...

Manusia di cipta menurut Gambar dan Rupa NYA. "...Jadilah Kehendak MU di bumi seperti di Surga...."

Maka jika bahasa tutur yang dipergunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia/Melayu, seruan pada NYA adalah GelarNYA. DIA adalah TUAN bukan tuhan. DIA dekat dengan kita. TIdak ada yang tersembunyi di Hadapan NYA, karena DIA Bertahta di atas bulatan bumi. Bumi adalah Pijakan Kaki NYA.

Maka, planet-planet, satelit-satelit, misi luar angkasa adalah dusta belaka. Dalam bahasa Hebrew pelafalan NASA artinya to deceive alias menipu. Bagi golongan mereka manusia di luar mereka adalah kafir atau goyim. Dan bagi mereka menipu bangsa goyim di perbolehkan.

Mereka tahu bumi ini datar. Tapi mereka menyembunyikan-nya. Mereka 'ciptakan" sesuatu yang besar a.k.a big bang. Mereka doktrin sedari dini, mereka ubah pondasi berpikir, hingga doktrininasi hal-hal yang lebih kecil jadi sangat mudah. Evolusi lah, miliar tahun lah, tahun cahaya lah. Itu semua cuma tipuan. Mereka menyembunyikan SANG PENCIPTA pada manusia yang tidak mencari. "Carilah maka engkau akan menemukan"

DIA adalah TUAN bukan tuhan..

Rasakan dan resapi perbedaan-nya..

Phytagoras, Galileo, Copernicus, Newton, Kepler adalah freemasons.

Silahkan baca Alkitab di Wahyu 7, kenapa suku/bani Dan, hilang dari 12 suku..?

 

Peace...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun