Kekalahan memang menyakitkan. Namun sebagai seorang atlet, ataupun bagian dari keluarga atlet, kebesaran hati untuk menerima kekalahan jauh lebih hebat dari kemenangan itu sendiri. Lalu bagaimana dengan Mounir Nasraoui?
Mounir merupakan ayah kandung dari Lamine Yamal, fenomena muda Barcelona yang berhasil meraih runner-up Ballon d'Or 2025 sekaligus Kopa Trophy (pemain muda terbaik dunia) dalam dua tahun berturut-turut.
Secara data, memang Ousmane Dembele lebih unggul dibandingkan Lamine Yamal. Dembele (28 tahun) sukses mengunci gelar Ligue 1, Piala Super Prancis, Piala Prancis, dan Liga Champions lewat torehan 35 gol dan 16 assist dari 53 pertandingan sepanjang musim 2024/2025.
Di periode yang sama, Lamine Yamal memproduksi 18 gol dan 25 assist dalam 55 laga untek seluruh gelar domestik, yakni La Liga, Supercopa Espana, dan Copa del Rey.
Ini terejawantahkan pada apa yang terjadi di Theatre du Chatelet, Paris, 23 September lalu, saat pemain 18 tahun tersebut tampak memeluk dan menyelamati Ousmane Dembele seusai acara. Pada pidato kemenangan Kopa Trophy keduanya, ia juga tidak memberikan kata-kata yang negatif kepada pihak terkait Ballon d'Or.
"Pertama, terima kasih kepada France Football atas penghargaan ini. Sebuah kehormatan ada di sini lagi," ujar Yamal seperti dilansir BBC.Â
"Saya juga ingin berterima kasih kepada klub saya Barcelona, juga tim nasional, karena tanpa mereka saya tidak akan ada di sini."
Namun reaksi berbeda justru diberikan Mounir Nasraoui setelah seremonial selesai. Entah ingin menjadi ayah protektif yang tetap menjaga mental anaknya, atau justru merasa berat dengan kekalahan Yamal, emosinya meningkat seiring waktu.
"Salam untuk seluruh Spanyol, tahun depan milik kita, Ayo, ayo!", seruan ini diberikan Mounir di karpet merah seusai acara dikutip dari tribunnews.com, menandakan semangat bahwa Yamal dan Timnas Spanyol akan tampil hebat musim ini sekaligus meraih Piala Dunia 2026.
Yang menjadi kontroversi, adalah ucapan Mounir di program El Chiringuito.