Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Spekulasi Para Spekulan Berbuntut Penimbunan Barang

2 April 2022   17:00 Diperbarui: 2 April 2022   18:31 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polisi menyita 2.300L migor di salah satu gudang, Kota Depok (15-3-22). Foto: Lutfiatul Fauziah/JPNN.com

Baru-baru ini, minyak goreng menjadi langka ketika pemerintah melakukan tindakan memberlakukan Harga Eceran Tertinggi (HET), baik untuk minyak goreng berkemasan apik, maupun pada minyak goreng curah.

 Alhasil, minyak goreng kelas kemasan mendadak menghilang dari pasaran.

Anehnya, begitu pemerintah mencabut kebijakan mengenai HET migor kemasan dan membiarkannya untuk dijual secara bebas mengikuti harga pasar, mendadak muncul lagi. Bertumpuk secara apik dalam rak-rak toko seperti Alfa mart, Indo maret dan sejenisnya.

Banyak orang menduga, spekulan bermain di balik langkanya minyak goreng ini. Mereka yang memiliki produk, melakukan aksi penimbunan di dalam gudang rahasianya. 

Sudah tentu berharap bakal meraup keuntungan di masa depan, saat dimana harga jual meningkat tinggi.

Di dalam ilmu ekonomi dasar, spekulasi disebut sebagai faktor yang mempengaruhi penawaran. Tentu saja, spekulasi bukanlah satu-satunya faktor yang berpengaruh terhadap penawaran produk di pasar. 

Faktor penting lain yang berpengaruh adalah terkait dengan biaya produksi dan teknologi.

Apabila biaya produksi semakin rendah, maka barang pun semakin murah. Karena semakin murah, maka banyak barang akan ditawarkan kepada pembeli. Sudah murah, banyak lagi.

 Sebaliknya, barang menjadi mahal ketika biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut tinggi.

Perihal teknologi, semakin maju teknologi maka produk barang yang dihasilkan akan semakin efisien. Biaya-biaya produksi dipangkas akibat pemanfaatan teknologi tepat guna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun