Mohon tunggu...
Grandys SofiaNita
Grandys SofiaNita Mohon Tunggu... Penulis - Travel Food Blogger

Blogger suka jalan icip makanan dan juga dandan. Menghabiskan waktu luang dengan membaca buku dan menonton film yang dengan senang hati ia tuliskan di blog pribadinya di www.grandysofia.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

10 Pertanyaan Ribet bagi Pasangan 1 Tahun Menikah

8 Oktober 2019   15:14 Diperbarui: 8 Oktober 2019   15:36 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi pasangan yang "berhasil" menikah tentu ada rasa bahagia yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, dan bahkan sampai menjadi bahan perbincangan dikalangan grup WAG kalo banyak anggota dari grup tersebut belum juga terlihat hilal menemukan pasangan sehidup dan sematinya.

Padahal, mau jomblo atau sudah menikah, tetap rasa bahagia tercipta dari diri sendiri. Bukan tergantung, kalo udah berubah status, kita akan menjadi bahagia dari keadaan menjomblo sebelumnya. 

Kalo kayak gitu, berarti mengandalkan rasa kebahagiaan kepada orang lain, padahal kalo sama-sama menikah dan keduanya ingin sama-sama berharap dibahagiakan terus, ada fase mereka akan jenuh karena merasa tidak dipenuhi (saking lebaynya) lalu bertengkar hebat.

Setelah melewati 1 tahun pernikahan, ada pertanyaan-pertanyaan ajaib yang bikin garuk-garuk kepala buat dijawab. Ga dijawab nanya terus setiap ketemu, menganggap bahwa pertanyaan tersebut adalah pertanyaan intermezo dalam memulai percakapan. Berikut pertanyaan ribet bagi pasangan 1 tahun menikah:

1. "Biaya resepsi pernikahan kamu kemarin apa ga sayang uangnya?"

Helow, ngadain resepsi pernikahan itu antara keluarga pria dan wanita, sehingga para tamu yang datang ini sebenarnya tidak memiliki wewenang untuk judgement lewat pertanyaan seperti menyudutkan bahwa resepsi pernikahan yang dilakukan itu untuk foya-foya. 

Toh, ini sudah berdasarkan persetujuan kedua belah pihak dan menyatukan sudut pandang keluarga terhadap keberlangsungan resepsi pernikahan aja butuh waktu yang ga sebentar. 

Jika uangnya ada dan ada prinsip dari orang tua pengantin pria dan wanita sebagai ungkapan rasa syukur dengan dibuatkan acaranya seperti ini bukan untuk pamer dan tidak memaksakan kehendak, ya wajar aja. Tak usahlah pertanyakan hal-hal yang berhubungan dengan budget yang dihabiskan setelah pernikahan dalam konteks "apa ga sayang uangnya". 

2. "Kok udah setahun belum hamil juga?"

Pertanyaan berikutnya yang tidak kalah ribet adalah ketika harus menjawab mengapa belum lekas hamil, padahal usia pernikahan sudah setahun. Kalo ditarik secara nalar dan akal sehat, bagusnya apabila dengan memberikan rekomendasi obgyn atau bercerita pengalaman promil, sehingga si empunya ini tidak merasa tersinggung dan jadi bingung mau jawab gimana.

Lha wong yang ditanya adalah anak, yang semuanya kembali pada kehendak dan qodarullah dari Allah. Memang ada kemungkinan medis dari faktor-faktor pencetus terhambatnya kehamilan (infertilitas) namun tidak dengan pertanyaan mempertanyakan kedatangan yang mana kedatangan tersebut ada campur peran dari Allah. Menanyakan tidak kunjung hamil itu seperti menanyakan apakah adonan kue borwnies sudah matang apa belum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun