9 Fungsi Tinjauan Pustaka dalam Karya Ilmiah yang Harus Kamu Ketahui!

Dalam suatu karya ilmiah, kita tentu tidak asing lagi dengan Tinjauan Pustaka. Tinjauan Pustaka biasanya berada pada bab 2 dalam karya tulis ilmiah. Di dalam Tinjauan Pustaka, kamu akan mengulas tentang teori, konsep, model, penelitian terdahulu yang dapat kamu gunakan sebagai landasan atau acuan dala penelitian yang akan kamu lakukan.

Tinjauan Pustaka sendiri memiliki arti kegiatan meninjau kembali Pustaka, literatur, atau bahan bacaan yang lainnya. Dalam bahasa Inggris, Tinjauan Pustaka ini disebut dengan review of literature.

Secara umum, pengertian dari Tinjauan Pustaka adalah suatu kegiatan dalam peninjauan kembali (review) suatu Pustaka yang berkaitan atau yang relevan dengan topik penelitian yang dipilih oleh peneliti. 

Kegiatan ini dilakukan untuk bisa menegaskan suatu batasan-batasan yang logis pada penelitian, serta sebagai pedoman atau acuan peneliti untuk melihat Kembali apa yang relevan ataupun tidak relevan bagi si peneliti.

Kegiatan Tinjauan Pustaka ini juga berguna bagi para peneliti sebagai sebuah dasar asumsi atau pemikiran dari peneliti yang berkaitan dengan suatu topik tertentu. Melihat dari definisi Tinjauan Pustaka, maka kita bisa mengetahui bahwa Tinjauan Pustaka memiliki fungsi yang utama juga dalam sebuah penelitian. Lantas apa saja fungsi Tinjauan Pustaka? Simak penjelasannya berikut ini.

Fungsi Tinjauan Pustaka

Sumber: freepik

1. Mengkaji permasalah penelitian

Pengkajian secara runtut berdasarkan pada kronologis terhadap penelitian-penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Pengkajian secara kronologis ini bisa membantu peneliti dalam memberikan gambaran mengenai suatu permasalahan yang pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya.

Jadi, bisa ditunjukkan bahwa ada penelitian yang sebelumnya dengan topik yang hampir sama tetapi belum menghasilkan teori yang sempurna saat itu.

2. Membantu dalam memilih prosedur penelitian

Tinjauan Pustaka mampu mengkaji prosedur penelitian terdahulu yang serupa dan juga pernah dilakukan, bisa memberikan pengetahuan mengenai kelebihan serta kekurangan dari prosedur pada penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. 

Dengan begitu, peneliti bisa melakukan penyesuaian tentang prosedur yang cocok, sehingga bisa dirancang dengan prosedur penelitian yang lebih cocok.

3. Mendalami landasan teori