Sophia Bera, CFP, dari Gen Y Planning mengatakan bahwa dia akan memberi tahu seorang milenial yang ragu untuk berinvestasi di saham bahwa "Penting untuk mengelompokkan uang di kantong yang berbeda untuk mencapai tujuan yang berbeda."Â
Â
Di Mana Gen Z, Milenial & Gen X Mengalokasikan Uang Mereka?
Generasi milenial yang kaya lebih cenderung mengalokasikan pendapatan mereka ke rekening tabungan dengan hasil rendah daripada GenX, dan  cenderung tidak memiliki investasi berisiko tinggi.
Bishop menyarankan agar klien berinvestasi di ETF daripada saham individu, karena orang cenderung terlalu emosional tentang saham individu, membeli atau menjual tidak berdasarkan logika dan keputusan investasi yang baik. Berinvestasi dalam reksa dana, ETF, dan dana indeks yang menyimpan sekeranjang saham dapat membantu mengelola risiko melalui diversifikasi.
Â
Banyak yang Masih Mempercayai dan Mempekerjakan Penasihat Keuangan
Dibesarkan di era ketidakpastian ekonomi, tidak heran jika banyak milenial yang mencari nasihat profesional. 43% dari milenial kaya yang disurvei mengatakan mereka menggunakan penasihat keuangan dan mereka yang menganggap diri mereka berpengetahuan tentang investasi 2X lebih mungkin memiliki penasihat keuangan daripada rekan-rekan mereka yang kurang berpengetahuan. Khususnya, 27% dari mereka yang menggunakan jasa penasihat keuangan mengatakan bahwa investasi mereka berkinerja sangat baik.
Jika dibandingkan dengan Generasi X, Milenial kaya lebih banyak yang mempercayai penasihat keuangan. Mereka juga aktif mencari sumber referensi keuangan dari berbagai sumber seperti buku, acara TV, surat kabar, podcast / radio, majalah situs website finansial/blog, dan YouTube (atau video serupa platform) video.
Milenial kaya yang disurvei menjelaskan mengapa mereka lebih memercayai menggunakan jasa penasihat keuangan adalah karena hubungan yang dibangun secara personal dengan para penasihat keuangan turut memberi andil dalam kesuksesan seseorang,apalagi para penasihat keuangan telah melewati banyak macam pelatihan, sekolah, dan pengalaman di lapangan tentang finansial. Milenial kaya yang lainnya juga menyebutkan bahwa kemampuan untuk melakukan percakapan dua arah, mengembangkan strategi yang dipersonalisasi, dan keyakinan bahwa penasihat keuangan bertanggung jawab karena karier mereka bergantung pada pengetahuan dan keahlian portofolio mereka.
Namun bagaimanapun juga, milenial terbentuk dengan karakter yang sangat berhati-hati, termasuk soal penasihat keuangan. Meskipun mereka mau memutuskan untuk menggunakan jasa penasihat keuangan, mereka tetap harus berusaha untuk mengmbil kepercayaan para milenial dan biasanya para milenial aktif bertanya untuk menguji seberaa luas pengetahuan dan kredibilitas jasa mereka.Â