Mohon tunggu...
GSC
GSC Mohon Tunggu... Administrasi - Seseorang yang senang menambah pengetahuan dan menyebarkannya.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seseorang yang senang menambah pengetahuan dan menyebarkannya.

Selanjutnya

Tutup

Money

Investor Terhebat di Dunia

26 September 2020   10:48 Diperbarui: 26 September 2020   10:56 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Mengatur keuangan di masa pandemi seperti ini memang perlu banyak trial dan error. Memang idealnya lebih baik memiliki persiapan dana bahkan sebelum masa susah seperti pandemi saat ini, namun lebih baik terlembat daripada tidak sama sekali, bukan?

Ada banyak cara untuk mengatur keuangan, banyak sekali platform atau media yang menyediakan layanan bantuan untuk kita menabung dana. Dari cara paling sederhana saja, sejak kecil biasanya kita diajari orang tua dan keluarga kita untuk menabung di celengan, lalu ketika sudah beranjak dewasa dan memiliki kartu identitas sendiri kita bisa membuka rekening tabungan di bank dengan data kita sendiri, dan semakin kita dewasa akan semakin banyak pilihan yang terbuka seperti salah satunya melakukan investasi di berbagai platform.

Tentunya semua platform dan atau media memiliki plus minusnya masing-masing yang perlu dipertimbangkan. Misalkan, jika menabung di celengan dana yang akan anda dapatkan di akhir akan berupa akumulasi dana yang anda kumpulkan selama beberapa waktu. Bahkan jika kita menabung dalam beberapa waktu tertentu dengan nominal yang sama, maka kita bisa mempertimbangkan berapa dana yang akan anda dapatkan di limit waktu yang sudah anda tentukan.

Jika anda menabung di bank, banyak opsi yang bisa anda coba, seperti tabungan biasa yang mana anda tetap bisa mengambil dana anda dari ATM, atau deposito berjangka yang mana anda harus menabung dengan nominal tertentu dengan jangka waktu yang sudah ditetapkan dan jika waktu itu belum habis maka anda tidak bisa mengambil dana anda. Selain itu ada juga pilihan di mana anda menabung namun sistemnya mirip seperti bisnis yaitu investasi. Mengapa sama seperti bisnis? Karena pada akhirnya dana anda bisa berlipat ganda jumlahnya atau bisa juga mengalami kerugian. Semakin besar risikonya semakin besar juga untungnya, dan prinsip ini sama seperti berdagang.

Memang, melakukan investasi tampaknya cukup menyeramkan karena selalu ada risiko dana kita habis karena mengalami kerugian, namun investasi juga akan membuat dana anda berlipat ganda, maka dari itu untuk memulai trading selalu disarankan untuk menggunakan dana dingin atau dana yang terpisah dari kebutuhan sehari-hari agar jika nantinya terjadi kerugian tidak akan berimbas ke kebutuhan sehari-hari.

Selain menyiapkan dana dingin untuk berinvestasi, penting untuk memahami seluk beluk investasi seperti jika anda ingin meakukan bisnis. Anda harus tahu kemana dana di investasikan, juga nilai dan prospek investasi tersebut. Saat ini banyak sekali cara belajar investasi, bisa dari online dan juga offline. Di masa pandemi ini tentu belajar online merupakan pilihan yang tepat, namun berhati-hatilah selalu dengan segala informasi yang ada di internet karena tidak sedikit yang memanfaatkan keuntungan investasi sebagai iming-iming. Selalu double check suatu fakta yang anda temui di internet, dan carilah referensi ilmu atau informasi investasi dari website terpercaya seperti di Bloomberg, Reuters, Valas Online, CNN, Investopedia, dan lain sebagainya.

Selain membaca ilmu dan informasi investasi, ada baiknya juga mencari referensi dari para trader terbaik di dunia sebagai inspirasi untuk melangkah dalam dunia investasi, siapa tahu kita bisa mengikuti jejak mereka untuk menjadi salah satu trader tersukses juga, iya kan?

Berikut ada sekilas profil investor terbesar di dunia yang bisa anda jadikan referensi role model dan acuan semangat dalam bertrading:

  • Yang pertama adalah Benjamin Graham. Ben Graham dikenal sebagai manajer investasi dan mentor keuangan. Dia juga dikenal sebagai penulis, beberapa karya yang ia tulis ada dua buku klasik tentang investasi yang dijadikan acuan hingga saat ini. Ia juga dikenal secara universal sebagai bapak dari dua disiplin investasi fundamental yaitu analisis keamanan dan investasi nilai. Dia percaya pada analisis fundamental dan mencari perusahaan dengan neraca yang kuat, atau mereka yang memiliki sedikit hutang, margin keuntungan di atas rata-rata, dan arus kas yang cukup.
  • Yang kedua adalah John Templeton. Salah satu trik John Templeton untuk sukses dalam berinvestasi adalah ia membeli saham ketika harga rendah, dan menjualnya ketika harga tinggi. Namun ia melakukannya dengan sangat mempertimbangkan banyak aspek sehingga pada tahun 1999 majalah Money menjulukinya sebagai "Pemilih Saham Global Terbesar Abad Ini"
  • Thomas Rowe Price Jr. dianggap sebagai "bapak investasi pertumbuhan". Dia mengalami beberapa tahun bergumul dengan kerugian, namun ia tidak pernah menyerah dan dari situ ia mengambil pelajaran yang penting untuk investor muda jika mengalami kerugian sepertinya, teruslah berlajar dan jangan patah semangat hingga mencapai sukses dalam investasi. Dia dianggap sebagai "penentang kerumunan", dia mulai berinvestasi di perusahaan bagus untuk jangka panjang, yang hampir jarang terjadi saat ini. Filosofi investasinya adalah bahwa investor harus lebih fokus pada pemilihan saham individu untuk jangka panjang. Disiplin, proses, konsistensi, dan penelitian fundamental menjadi dasar kesuksesan karir investasinya.
  • Selanjutnya ada John Neff. Neff bergabung dengan Wellington Management Co. pada tahun 1964 dan menetap di perusahaan tersebut selama lebih dari 30 tahun, serta dipercaya untuk mengelola tiga aliran dana darinya. Taktik investasi pilihannya melibatkan investasi di industri populer melalui jalur tidak langsung, dan dia dianggap sebagai investor nilai karena dia berfokus pada perusahaan dengan rasio P / E rendah dan hasil dividen yang kuat. Dia menjalankan Windsor Fund selama 31 tahun (berakhir pada tahun 1995) dan memperoleh pengembalian sebesar 13,7%, dibandingkan 10,6% untuk S&P 500 selama rentang waktu yang sama.3 Ini berarti keuntungan lebih dari 53 kali investasi awal yang dibuat pada tahun 1964.
  • Yang terakhir adalah Peter Lynch. Peter Lynch mengelola Fidelity Magellan Fund dari 1977 hingga 1990, di mana aset dana tersebut tumbuh dari $18 juta menjadi $14 miliar. Lebih penting lagi, Lynch dilaporkan mengalahkan patokan Indeks S&P 500 dalam 11 dari 13 tahun tersebut, mencapai pengembalian rata-rata tahunan sejumlah  29%. Ia sering digambarkan sebagai bunglon, karena Peter Lynch bisa beradaptasi dengan gaya investasi apa pun yang berhasil pada saat itu. Tetapi ketika harus memilih saham tertentu, Peter Lynch berpegang teguh pada apa yang benar-benar dia kuasai atau dapat dengan mudah dipahami dan dipelajari.

Nah, dari sini kita belajar, bahwa investor-investor hebat itu selalu melakukan investasinya dengan berhati-hati dan kesuksesan yang mereka raih itu dari kerja keras dengan jangka waktu yang panjang, tidak instan. Semoga kesuksesan beberapa investor hebat ini bisa menginspirasi kita semua untuk tidak patah semangat dan terus belajar berinvestasi dengan baik dan menguntungkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun