Mohon tunggu...
GSC
GSC Mohon Tunggu... Administrasi - Seseorang yang senang menambah pengetahuan dan menyebarkannya.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seseorang yang senang menambah pengetahuan dan menyebarkannya.

Selanjutnya

Tutup

Money

5 Referensi Buku untuk Investor Muda

12 September 2020   13:22 Diperbarui: 12 September 2020   13:18 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Saat ini sudah semakin banyak orang yang mulai melek finansial, dalam artian mereka mulai menyadari pentingnya untuk mengatur keuangan secara bijaksana agar tidak mengalami kesusahan di hari tua. 

Sebenarnya, ajaran menabung sudah ada dari nenek moyang kita terdahulu. Hampir semua orang pasti diajari untuk menabung oleh orangtuanya karena memang besar manfaatnya di kemudian hari. Namun mengatur keuangan tidak hanya dengan cara menabung, karena anda bisa mengaturnya dengan cara berbisnis atau berinvestasi.

Bisnis atau investasi tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, beda dengan menabung yang keuntungannya sudah bisa kita perkirakan, hasil dari bisnis dan investasi  biasanya jumlahnya lebih besar dari dana yang kita kelola pada awalnya. 

Tentu hal ini juga tidak bisa dijamin 100% pasti untung karena bisnis dan investasi sebenarnya prinsipnya sama yaitu ada untung ada rugi, dan itu lumrah alias normal saja, yang tidak normal adalah jika kita mengalami kerugian  lebih banyak dari dana awal yang kita kelola, itu berarti ada yang salah dengan sistem pengelolaan dana kita. 

Coba intospeksi diri sendiri, coba direview kembali cara-cara pengelolaan kita, apakah ada yang kurang tepat atau kurang cocok atau tidak, jika ada maka cepat cari jalan keluar atau ganti sistem pengelolaan agar kerugian yang didapat tidak semakin banyak.

Namun untuk terjun langsung berinvestasi bukanlah perkara mudah. Ada banyak hal dan aspek yang harus diikir masak-masak, termasuk kesiaan modal. 

Karena bisnis dan investasi memiliki risiko, maka disarankan dana yang digunakan sebagai modal adalah dana dingin atau bukan dana keperluan sehari-hari. 

Hal ini bertujuan agar jika nantinya bisnis atau investasi yang anda lakukan mengalami kerugian, maka anda akan tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Memulai bisnis atau investasi sedini atau semuda mungkin itu baik, namun akan lebih baik jika kita memulainya dengan bijaksana.

Selain mempelajari bisnis dan investasi dari media-media online seperti Valas Online, Reuters, Bloomberg, Investopedia dan lan-lain, ada beberapa rekomendasi buku yang bisa anda baca sebagai tambahan referensi:

Yang pertama adalah buku berjudul "Rich Dad Poor Dad" (1997) karya Robert Kiyosaki. Dalam bukunya Kiyosaki berpendapat bahwa orang dari golongan menengah kebawah bekerja keras untuk mendapatkan uang, namun orang kaya bekerja untuk belajar. Dia menekankan pentingnya literasi keuangan dan menekankan bahwa kemandirian finansial adalah tujuan akhir. 

Kiyosaki menyarankan untuk berinvestasi yang menghasikan pemasukan rutin yang juga memberikan keuntungan dalam nilai ekuitasnya. Dalam hal ini, yang dirasa paling cocok adalah investasi real estat dan saham, karena dianggap memberikan dividen pandangan paling baik. Kiyosaki juga menyoroti pentingnya perencanaan pajak bagi investor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun