Semua bermula pada saat saya masih kecil dimana saya memiliki masalah dalam mengolah rasa dan emosi. Timbulah ide dari orangtua saya untuk memberikan saya pelajaran tamabhan diluar jam skeolah yaitu dengan kursus melukis. Tentu saya sangat senang dengan hal tersebut karena saya dapat belajar untuk menggambar hingga bermain dengan warna.Â
Tapi dari sini saya juga menyadari bahwa rasa dalam diri dapat mempengaruhi sebuah lukisan, ada hari dimana saya merasa sangat marah dan lelah sehingga saya tidak mau datang ke tempat kursus namun tetepa dipaksa oleh orangtua, alhasil lukisan dihari itu tidak memuaskan karena tidak sesuai dengan mood saya. Semenjak itu saya menyadari suatu hal yang kita sukai harus dijalankan juga dnegan hati yang gembira, jika tidak maka hasilnya tidak akan memuaskan.
Setelah saya tumbuh dewasa, saya menuangkan apa yang saya rasakan ke dalam sebuah lukisan atau coretan pena dalam secraik kertas. Hal ini saya lakukan untuk mengurangi rasa marah atau kesal jika dalam keadaan badmood. Saya juga akan menuangkan lukisan yang cerah jika sedang dalam hati yang gembira.Â
Hal ini dapat membatu saya dalam mengolah rasa yang saya hadapi, yang terpenting harus ada sebuah pena dan kertas. Pada saat SMA saya sering membeli kanvas kosong untuk distok jika sewaktu-waktu saya sedang memiliki rasa untuk dituangkan maka saya dengan cepat akan mengambil dan mengisi kanvas kosong tersebut. Tentu saja hal ini sering say alakukan dan akhirnya banyak kanvas menumpuk di rumah.Â
Biasanya saya akan melukis sesuatu yang abstrak dan cenderung berwarna gelap saat hati terasa tidak baik entah itu kecewa, sedih ataupun marah. Sebaliknya jika hati sedang riang maka saya akan memadukan segala warna yang cerah menjadi sebuah lukisan ataupun sebuah abstrak yang berwarna.
Dengan menuangkan rasa pada kanvas, terkadang pada saat marah emosi pun dapat mereda sehingga suasana hati kembali seperti semula. Hal ini saya lakukan dan cukup membantu saya dalam mengolah rasa susasa pada hati saya. Hingga kini hal ini terus saya lakukan agar tetap menjaga emosional perasaan diri.