Mohon tunggu...
Grace Liani
Grace Liani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STP Trisakti '17

Seorang mahasiswa akhir yang ingin mulai menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Rasa dalam Lukisan

23 Juni 2021   14:50 Diperbarui: 23 Juni 2021   14:56 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Semua bermula pada saat saya masih kecil dimana saya memiliki masalah dalam mengolah rasa dan emosi. Timbulah ide dari orangtua saya untuk memberikan saya pelajaran tamabhan diluar jam skeolah yaitu dengan kursus melukis. Tentu saya sangat senang dengan hal tersebut karena saya dapat belajar untuk menggambar hingga bermain dengan warna. 

Tapi dari sini saya juga menyadari bahwa rasa dalam diri dapat mempengaruhi sebuah lukisan, ada hari dimana saya merasa sangat marah dan lelah sehingga saya tidak mau datang ke tempat kursus namun tetepa dipaksa oleh orangtua, alhasil lukisan dihari itu tidak memuaskan karena tidak sesuai dengan mood saya. Semenjak itu saya menyadari suatu hal yang kita sukai harus dijalankan juga dnegan hati yang gembira, jika tidak maka hasilnya tidak akan memuaskan.

Setelah saya tumbuh dewasa, saya menuangkan apa yang saya rasakan ke dalam sebuah lukisan atau coretan pena dalam secraik kertas. Hal ini saya lakukan untuk mengurangi rasa marah atau kesal jika dalam keadaan badmood. Saya juga akan menuangkan lukisan yang cerah jika sedang dalam hati yang gembira. 

Hal ini dapat membatu saya dalam mengolah rasa yang saya hadapi, yang terpenting harus ada sebuah pena dan kertas. Pada saat SMA saya sering membeli kanvas kosong untuk distok jika sewaktu-waktu saya sedang memiliki rasa untuk dituangkan maka saya dengan cepat akan mengambil dan mengisi kanvas kosong tersebut. Tentu saja hal ini sering say alakukan dan akhirnya banyak kanvas menumpuk di rumah. 

Biasanya saya akan melukis sesuatu yang abstrak dan cenderung berwarna gelap saat hati terasa tidak baik entah itu kecewa, sedih ataupun marah. Sebaliknya jika hati sedang riang maka saya akan memadukan segala warna yang cerah menjadi sebuah lukisan ataupun sebuah abstrak yang berwarna.

Dengan menuangkan rasa pada kanvas, terkadang pada saat marah emosi pun dapat mereda sehingga suasana hati kembali seperti semula. Hal ini saya lakukan dan cukup membantu saya dalam mengolah rasa susasa pada hati saya. Hingga kini hal ini terus saya lakukan agar tetap menjaga emosional perasaan diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun