Mohon tunggu...
Goenoeng Moelyo
Goenoeng Moelyo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bapak dua anak, suami seorang istri dan warga negara Indonesia yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Man Proposes but God Disposes

31 Juli 2014   16:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:46 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14067735681954079981

Rencana tak selalu sesuai dengan kenyataan. Bila kenyataannya lebih baik, tentunya itu tak menjadi masalah. Tapi kalau kenyataannya menjadi lebih jeblok dari rencana, nah itu yang membuat yang empunya rencana menjadi tepok jidat.

Bagaimanapun, Tuhan memang yang menentukan. Man proposes but God disposes, manusia berencana, Tuhan yang menentukan, menungsa gadhah engkrengan, Gusti Allah ingkang nentokaken. Begitulah.

Saat kenyataan menjadi tak sesuai dengan yang dirancang, saat kenyataan ternyata jeblok alias nyungsep, maka sang manusia hanya bisa mengelus dada, mengelus jidat dengan kepala berasap. Biasanya sambil berucap yang kebanyakan dalam hati, “ya Allah…’.

Sayapun dalam kondisi seperti itu saat ini.  Bagaimana hal yang telah direncakan jauh hari, menjadi menyimpang dari yang semestinya. Mungkin rencana ini yang kurang matang. Mungkin rencana-rencana ini yang saya anggap Tuhan, hingga akhirnya Tuhan menunjukkan pada saya, bahwa jangan pernah menuhankan rencana.

Kadang, manusia memang lebih mempercayai logika, termasuk logika dalam penyusunan rencana. Plot-plot  telah disusun sesuai banyak teori. Sayapun kadang melupakan campur tangan Tuhan dalam hal semacam ini. Manusiawi, tapi kurang ajar. Hehehe, nyuwun agunging pangaksami, Gusti.

Okelah, kita mempunyai rencana A sampai Z bahkan sampai Z aksen. Bila gagal rencana A, maka kita ke rencana B, dan seterusnya. Namun, ya itu tadi, kadang-kadang saya sendiri lupa, bahwa selain rencana A sampai tak terhingga yang memungkinkan rencana tersebut menjadi kenyataan, ada lagi yang dilupakan manusia termasuk saya, paling tidak manusia yang mempercayainya., yaitu rencana Tuhan.

Bagaimana ketika rencana awal menuai kegagalan, dengan menepuk jidat beralih ke rencana cadangan. Bayangkan bila saja kita punya banyak rencana cadangan, mungkin dengan kegagalan-kegagalan itu jidat akan menjadi benjol tak cantik lagi untuk jangka waktu tertentu.

Terus terang saat ini saya menghadapi hal yang sama. Rencana-rencana yang saya susun untuk saya ejawentahkan, ternyata mengalami kegagalan di sana-sini. Putus asa? Down? Ngedropkah perasaan saya? Tentu saja! Saya masihlah manusia, sodara-sodara. Walaupun ada manusia yang luar biasa sehingga bisa menghadapi hal-hal semacam itu dengan tetap tenang dan ayem tentrem, namun bagi saya hal itu sangatlah membuat hancur perasaan saya. Mungkin saja harapan-harapan saya terpengaruh oleh cerita-cerita FTV, yng sekilas saya tonton, yang dengan gampangnya rencana menjadi kenyataan dengan increment di sana-sini, lalu sang tokoh bahagia selama-lamanya.

Mempercayai hal-hal yang tidak tampak adalah keyakinan. Dan keyakinan itu yang masih kalah dengan hitungan-hitungan eksak maupun logika. Paling tidak, itu yang saya alami. Makanya, sampai saat ini saya masih berusaha, agar pada saat saya telah berusaha maksimal (paling tidak sesuai ukuran saya), saya juga berusaha menyerahkan hasilnya pada Tuhan. Biarlah Dia yang mengutak-atik rancangan saya dan saya berusaha menerimanya dengan lapang dada, apapun hasilnya termasuk rencana-rencana yang batal dan gagal.

Bila dipandang dari sudut agama, mungkin iman saya kurang atau bahkan bukan  termasuk manusia beriman. Namun saat ini satu yang saya lakukan setelah semua rencana dan usaha yang saya lakukan. Ya,  ini adalah saatnya saya pasrahkan semua pada Gusti Allah, karena saya masih mempercayaiNya.

Aku padaMu, Tuhan. :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun