Mohon tunggu...
Gita Anjani Saktiono
Gita Anjani Saktiono Mohon Tunggu... Penulis - Student Collage

Do what you love, and Love what you do

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bukan Hanya Manusia, Tropheus Juga Berkompetisi

16 Desember 2019   14:30 Diperbarui: 16 Desember 2019   14:31 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
coral-connection.com

Evolusi ornamen monomorfik secara seksual dapat dijelaskan melalui teori mutual mate choice atau kompetisi untuk kawin antara jantan maupun betina. Dibandingkan dengan seleksi seksual, persaingan atas sumber daya non-seksual (yaitu selain pasangan) akan mempengaruhi kedua jenis kelamin dan mendasari persaingan sifat monomorfisme.

Disamping itu, sifat monomorfik selsual belum tentu memiliki fungsi yang sama antara pria dan wanita, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara warna tubuh dan dominansi pada kedua jenis kelamin. Namun, persaingan dalam situasi non-seksual, seperti interaksi dominansi dapat secara langsung mempengaruhi keberhasilan kawin. 

Ikan Tropheus merupakan spesies ikan endemik Danau Tanganyika, Pada genus ikan Tropheus, baik jantan dan betina bersaing untuk mendapatkan wilayah dengan sumber makanan yang banyak menggunakan sinyal warna tubuh untuk berkomunikasi dengan menunjukkan status sosial dan motivasi dalam persaingan, serta interaksi courtship. 

Kemudian, pemijahan terjadi di wilayah jantan, betina bergabung dengan pria di wilayahnya selama beberapa hari hingga berminggu-minggu, selama itu dia memberi makan secara intens. Sang betina kemudian meninggalkan wilayah jantan untuk menyediakan satu-satunya mouthbrooding, setelah itu ia membangun sendiri persediaan makanan di wilayahnya, dimana dia menetap selama (beberapa bulan).

Betina bersaing (dengan pria atau betina lain) untuk membangun wilayah dengan suber makanan mereka sendiri, sedangkan rasio jenis kelamin pria yang bias membuat rendahnya persaingan atas pasangan. Kualitas wilayah, seperti struktur dari wilayah jantan memengaruhi dipilihnya oleh pasangan betina, sedangkan kualitas wilayah makan betina tidak mempengaruhi keberhasilan kawinnya secara langsung.

Eksperimen kontes menunjukkan keunggulan (kompetitif) untuk betina yaitu dengan garis kuning lebar. Betina menggunakan warna mencolok mereka untuk berkomunikasi dalam dalam hal kompetitif.

Sementara itu, ukuran warna gelap dikaitkan dengan dominansi dalam beberapa taksa karena lebih banyak warna hitam yang ditampilkan oleh ikan dengan warna kuning yang sempit dan lebih tua.

Pada Tropheus dewasa, lebar warna kuning pada tubuh berkaitan dengan variasi kepadatan melanofor yang tetap konstan di atas interval waktu yang ditentukan selama masa penewasaan dan pembentukan pola warna dewasa.

Antara pementukan pola warna dewasa dan kinerja fisiologis dapat dipengaruhi oleh kondisi kehidupan awal, seperti yang terjadi pada binatang lain.

Setiap tautan antara pola warna dan kondisi fisiologis memungkinkan kontestan untuk menilai masing-masing kemampuan bertarung untuk menghindari atau mengurangi bahaya yang ditimbulkan dari perkelahian.

Korelasi yang diamati antara lebar warna kuning dalam kontes betina, menunjukkan kovarisasi antara lebar warna kuning dengan kemampuan bertarung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun