Mohon tunggu...
Gita FitriAnggraini
Gita FitriAnggraini Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Yakin, Be positive. "You are who you are, not you for others"-git

Latahzan innallaha ma'ana, belajar berproses. Semakin kita bingung semakin kita beproses dalam belajar. Hamasaah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kreativitas Tak Terbatas pada Anak Usia Dini

30 April 2021   10:46 Diperbarui: 30 April 2021   10:53 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Imajinasi anak usia dini tak terbatas, karena imajinasi termasuk sumber kreativitas"

Setiap manusia diciptakan dengan kepribadian yang berbeda-beda termasuk halnya karakter yang dimiliki olehnya. Akan tetapi, tiap manusia juga berhak memiliki kesuksesan sesuai dengan apa yang mereka usahan dan mereka perjuangkan. Kesuksesan yang diusahakan oleh manusia tersebut dapat berasal dari keterampilan sikap mereka yang mau berusaha dalam mencapai suatu tujuan yang mereka inginkan. Namun, juga dapat berupa adanya suatu kreativitas pada dalam diri manusia. Bila berbicara mengenai kreativitas, kreativitas bukan hanya saja mengenai keterampilan kreativitas yang berkaitan dengan  seni tetapi juga bisa dalam bentuk pengetahuan dan lain sebagainya. nah, sebelum berbicara lebih luas mengenai kreativitas pada anak usia dini. Coba kalian check atau pahami pada diri kalian sendiri,  apakah diri kalian memiliki jiwa kreativitas? Lalu apakah kreativitas tersebut telah kalian kembangkan dan dipergunakan?

Nah, untuk itu dalam kreativitas juga terdapat beberapa hal didalamnya termasuk pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah. Sebagaimana hal tersebut diperlukan dan dibutuhkan dalam proses kreativitas pada anak usia dini.

Setiap aktivitas yang dijalani oleh para manusia pasti terdapat langkah dalam pengambilan keputusan pada tiap aktivitas yang terjalani. Anak usia dini merupakan pribadi yang memiliki kebebasan dalam melakukan aktivitas. Namun, dalam kegiatan atau aktivitas yang dijalani oleh anak usia dini pasti memiliki pengambilan keputusan dalam suatu aktivitas yang dilaksanakan.

Pengambilan keputusan secara umum dapat diartikan sebagai sebuah proses yang digunakan dalam hal untuk memilih dengan bertindak atau sebuah cara untuk pemecah suatu permasalahan dengan memilih pilihan yang dirasa tepat. Sering kali kita sebagai manusia bimbang dalam sebuah pilihan yang akan dipilih, apakah pilihan yang dipilih tersebut telah tepat atau belum. Maka, dengan hal tersebut pengambilan keputusan digunakan sebagai jawaban dari kesimpulan pilihan-pilihan yang tepat, benar dan baik.

Misalnya salah satu contoh, anak usia dini ingin membuat karya sesuatu dari barang bekas yang terbuat dari bahan kaca. Ia ingin mengkreasikan hasil isi pikirannya dengan membuat perahu dari kaca. Namun, dalam pembuatan atau kreasi karya tersebut anak usia dini membutuhkan adanya pengambilan keputusan dari orangtua. Adanya perbedaan pendapat antara orangtua dan anak dalam kreasi pembuatan perahu dari kaca, anak tersebut masih merengek untuk ingin membuat perahu dari kaca. Akan tetapi, orangtua tidak memperbolehkannya karena sesautu hal yang berbahaya dari bahan kaca tersebut. Setelah itu, orangtua menjelaskan mengapa tidak diperbolehkan membuat kreasi perahu dari bahan kaca karena dapat membahayakan dan melukai diri anak sendiri bila kaca tersebut pecah. Nah, setelah itu anak usia dini tersebut akan berfikir panjang seperti "oh jadi begitu jika bermain dengan bahan yang bersifat sensitive akan melukai diriku sendiri". nah, dari penjelasan orangtua tersebut kepada anak, anak beserta orangtua dapat mengambil keputusan bersama dengan pengambilan keputusan yang tepat, baik dan benar.

Jadi, selain meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dalam kreativitas pada anak. Pengambilan keputusan ini juga bisa menjadi sebagai alternative untuk mempertimbangkan pemecahan masalah terhadap kreativitas pada anak.

Pemecahan masalah sendiri juga dapat diartikan sebagai sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mencari atau menemukan jawaban yang secara baik dan benar terhadap permasalahan yang sedang diahadapi oleh seseorang. Pemecahan masalah juga sangat diperlukan dan dibutuhkan dalam kreativitas pada anak usia dini, sebagaimana pemecah masalah berperan untuk menemukan jawaban dengan secara baik dan benar. Selain itu, pemecahanmasalah juga bisa menjadi bentuk solusi dari kreativitas pada anak usia dini. Dalam pemecahan masalah memiliki beberapa tahapan untuk menentukan penyelesaian dari rencana yang akan diselesaikan, melaksankan rencana, dan lain sebagainya.

Nah, kedua hal tersebut memiliki keterkaitannya dalam kreativitas yang dimiliki oleh tiap manusia. Kreativitas tidak jauh berbeda dengan daya cipta. Proses kreativitas perlu dipahami dan diketahui oleh tiap orang terutama pada para pendidik serta orangtua yang ingin mengembangkan kreativitas pada anak usia dini. Dengan hal tersebut, kita harus mengetahui dan memahami pengertian kreativitas anak sebagaimana dapat didefinisikan atau diartikan sebagai bentuk kemampuan untuk menciptakan sesuatu hal baru yang bersumber dari pengembangan ide-ide baru, baik berupa gagasan atau hasil karya yang nyata.

Proses Pengembangan kreativitas perlu dikembangkan sejak dini. Mengapa demikian? Karena suatu kreativitas merupakan sebuah pondasi anak dalam menyelesaikan sebuah permasalahan dan menjelajahi segala sesuatu hal yang baru atau penemuan ide baru. Proses kreatif memeili beberapa tahapan dalam pengembangan kreativitas. Tahapan-tahapan proses kreativitas terbagi menjadi 4 bagian yaitu seperti tahap persiapan (usaha untuk memecahkan masalah), tahap inkubasi (membebaskan isi pikiran dalam memecahkan masalah yang dapat membantu untuk menemukan ide-ide baru), tahap iluminasi (pencerahan dari penemuan ide-ide baru yang dapat menyelesaikan permasalahan), dan yang terakhir tahap verifikasi (penemuan ide baru telah muncul dan ditemukan, selanjutnya penemuan ide harus di uji).

Nah, selain itu untuk melihat tumbuhnya kreativitas pada anak dapat dilihat dari sikap psikis maupun biologis pada anak seperti anak memiliki imajinasi yang sangat tinggi, anak suka berimajinasi atau berhalu, anak suka bertanya terhadap sesuatu yang belum mereka ketahui, dan anak memiliki jiwa rasa keingintahuan terhadap sesuatu yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun