Mohon tunggu...
Gita Djibran
Gita Djibran Mohon Tunggu... Mahasiswa

ARL

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tahap-tahap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

26 April 2025   21:19 Diperbarui: 26 April 2025   21:19 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perjalanan Tahap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Teori Tahapan Pertumbuhan Ekonomi Menurut W.W. Rostow
Walt Whitman Rostow, seorang ekonom terkemuka, mengemukakan bahwa perkembangan ekonomi suatu negara umumnya melalui lima tahapan yang saling berkaitan. Setiap tahap mencerminkan perubahan besar dalam struktur sosial, ekonomi, dan teknologi masyarakat.


1. Tahap Masyarakat Tradisional
Pada fase awal ini, kehidupan masyarakat sangat bergantung pada sektor pertanian dengan alat dan metode yang masih konvensional. Produktivitasnya rendah, dan kehidupan sosialnya cenderung tidak berubah dari generasi ke generasi.


2. Tahap Prakondisi Menuju Lepas Landas
Di tahap ini mulai terlihat tanda-tanda transformasi. Masyarakat mulai membuka diri terhadap perubahan dalam bidang sosial dan politik. Kesadaran terhadap pentingnya inovasi teknologi tumbuh, disertai dengan munculnya budaya menabung dan investasi untuk masa depan.


3. Tahap Lepas Landas (Take-Off)
Periode ini ditandai dengan peningkatan signifikan dalam kegiatan ekonomi. Industri mulai tumbuh pesat, dan investasi dalam sektor produktif meningkat drastis, dari kurang dari 5% menjadi lebih dari 10% dari pendapatan nasional neto.


4. Tahap Menuju Kedewasaan (Maturity)
Ekonomi mengalami perkembangan yang lebih kompleks. Struktur industrinya mulai beragam, teknologi terus mengalami penyempurnaan, dan orientasi ekonomi tidak lagi bergantung pada satu sektor saja.


5. Tahap Konsumsi Massa
Pada fase ini, masyarakat telah mencapai kesejahteraan yang cukup tinggi. Pendapatan per kapita naik, dan aktivitas ekonomi mulai berfokus pada konsumsi barang dan jasa. Gaya hidup pun berubah, dengan masyarakat cenderung konsumtif dan permintaan terhadap produk-produk modern meningkat.


________________________________________
Sejarah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berdasarkan Periode Politik
Perjalanan ekonomi Indonesia tidak lepas dari dinamika politik dan kebijakan pemerintah yang silih berganti. Sejak kemerdekaan, Indonesia telah melalui tiga era penting yang sangat memengaruhi arah pembangunan ekonominya.


a. Era Orde Lama (1945–1966)
Setelah merdeka, Indonesia menghadapi tantangan berat untuk menata perekonomiannya. Pada tahun 1950-an, pertumbuhan sempat menunjukkan angka yang positif, yaitu sekitar 7% per tahun. Namun memasuki awal 1960-an, keadaan berubah drastis. Pertumbuhan menurun menjadi 1,9%, disebabkan oleh stagnasi ekonomi yang disertai inflasi tinggi dan kebijakan ekonomi yang tidak konsisten.


b. Era Orde Baru (1966–1998)
Di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, pemerintah menerapkan kebijakan stabilisasi ekonomi dan pembangunan nasional yang terarah melalui Pelita (Program Pembangunan Lima Tahun). Hasilnya cukup mengesankan, dengan pertumbuhan ekonomi stabil di angka 7% per tahun antara 1968 hingga 1981. Namun, ketergantungan pada ekspor minyak dan modal asing, serta praktik korupsi yang masif, menjadi sumber kerentanan. Hal ini akhirnya memicu krisis ekonomi yang sangat parah pada 1997.


c. Era Reformasi (1998–sekarang)
Pasca krisis, Indonesia memasuki era Reformasi yang menekankan pada demokratisasi dan pembaruan sistem ekonomi. Sejak awal 2000-an, pertumbuhan ekonomi mulai stabil kembali, berada di kisaran 5–6% per tahun. Pemerintah berhasil menekan laju inflasi, meningkatkan investasi, dan memperluas pasar ekspor, terutama di sektor non-migas.
________________________________________
Referensi yang Mendukung Penulisan
Tulisan ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya, antara lain buku "Ekonomi Pembangunan" karya Sadono Sukirno, "Pertumbuhan Ekonomi Indonesia" oleh Boediono, dan "Teori Pertumbuhan Ekonomi" oleh Todaro dan Smith. Selain itu, informasi juga diperkuat dari artikel ilmiah serta jurnal dari berbagai institusi seperti tahtamedia.co.id dan repositori IAIN Bone.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun