Mohon tunggu...
Giri Luka
Giri Luka Mohon Tunggu... Buruh - Kadang merasa lelah, tapi harus tetap berjalan

Rimbo Bujang: Awal Semua Perjalanan...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Semen Padang Selamatkan Muka Sumatera

29 November 2018   14:26 Diperbarui: 29 November 2018   14:46 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Semen Padang (kiri) saat melawan Kalteng Putra. Foto: liga-indonesia.id

SEANDAINYA Sriwijaya FC dan PSMS Medan degradasi ke Liga 2, Sumatera sudah pasti tetap memiliki wakil di Liga 1 musim depan. Semen Padang naik kasta lagi setelah menyelesaikan pertarungan semifinal leg kedua kontra Persita Tangerang di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Rabu (28/11).

Kalah 0-1 dalam pertemuan pertama, kondisi Semen Padang sempat sangat terjepit di hadapan pendukungnya. Butuh kemenangan dengan margin dua gol, tim Kabau Sirah justru tertinggal dulu. Beruntung, pasukan Syafrianto Rusli bisa membalikkan keadaan sehingga menang 3-1. Irsyad Maulana dan kawan-kawan melangkah ke final sekaligus menggenggam tiket promosi ke Liga 1 karena unggul agregat 3-2.

Kembalinya Semen Padang ke habitat asli menyelamatkan muka Sumatera setelah musim lalu degradasi. Sebab, jika Semen Padang tak naik lagi, Sumatera hanya akan menjadi penonton.

Di Liga 1 2018, Sumatera punya Sriwijaya FC dan PSMS. Tapi, langkah mereka empot-empotan dan sulit. Keduanya berada di zona merah padahal kompetisi tinggal menyisakan dua pekan lagi. Mereka bisa degradasi bersamaan seandainya hasil tak memuaskan pada dua pertarungan terakhir atau tim-tim di atasnya tak terpeleset.

PSMS yang musim lalu menjadi runner up Liga 2 merupakan juru kunci. Baru bermain 31 kali, pasukan Peter Butler hanya mengoleksi 34 poin. Sedangkan, Semen Padang berada di tempat ke- 16 dengan 36 poin hasil 32 pertandingan.

Sebenarnya, tim Sumatera bukan cuma Sriwijaya FC, PSMS, dan Semen Padang. Di babak delapan besar Liga 2 musim ini, Aceh memiliki dua wakil berbentuk Aceh United dan Persiraja Banda Aceh. Sayang, keduanya gagal finis di posisi dua besar masing-masing grup sehingga tidak lolos ke semifinal.

Di fase sebelumnya, dari 12 tim yang bertarung di Wilayah Barat, Sumatera juga memiliki PSPS Riau. Tetapi, tim yang pernah berstatus "terkaya" itu hanya finis di posisi enam sehingga gigit jari untuk melangkah ke babak delapan besar.

 Dibandingkan Jawa dan Kalimantan, sepak bola Sumatera memang tertinggal. Ukurannya tentu saja banyaknya wakil yang bertarung di Liga 1 2018. Jawa memiliki delapan tim. Sembilan kalau termasuk Madura United yang berada di Pulau Madura. Artinya, itu 50 persen dari jumlah kontestan.

Kalimantan memiliki tiga wakil berbentuk Borneo FC, Barito Putera, dan Mitra Kukar. Mereka kehilangan Persiba Balikpapan setelah degradasi musim lalu. Kalteng Putra sedang berjuang menggantikannya karena masih memiliki kans promosi. Tim yang diarsiteki Kas Hartadi itu akan berharap finis di posisi tiga Liga 2 setelah kalah dari PSS Sleman di semifinal. Dalam perebutan posisi tiga atau slot promosi terakhir, mereka akan berhadapan dengan Persita, tim yang dikalahkan Semen Padang.

Di luar sudah ada kepastian Semen Padang promosi, harapannya Sriwijaya FC dan PSMS tetap bertahan. Tim-tim lain di Sumatera perlu stimulus agar semangat berjuang untuk promosi agar bertarung di Liga 1 pada 2020.

Selain itu, tentu saja tidak variatif kalau tim yang bertarung "dimonopoli" Pulau Jawa. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun