Hoaks adalah informasi bohong atau berita yang palsu. Menurut KBBI, hoaks adalah berita bohong atau berita yang tidak bersumber. Hoaks adalah informasi yang tidak benar atau tidak akurat, tapi dibuat seolah-olah informasi tersebut benar . Menurut Wikipedia, hoaks adalah usaha seseorang untuk menipu atau mengakali pembaca atau pendengarnya untuk percaya. Hoaks dibuat oleh seseorang atau kelompok dengan beragam tujuan, mulai dari sekedar iseng, penipuan, dan propaganda atau penggiringan opini publik, bisa disebut juga hasutan. Hoaks biasanya muncul ketika ada sebuah isu yang sedang naik atau sedang diberitakan di media, namun banyak hal yang belum terungkap. Ada beberapa ciri-ciri hoaks yang saya temukan seperti;
- Penyebarannya melalui media sosial
- Pesannya cenderung membuat kececemasan dan kepanikan para pembacanya.
- Diakhiri dengan himbauan supaya pembaca segera menyebarkan berita tersebut ke forum yang lebih luas lagi sehingga mampu menyebar dengan sangat cepat.
- Terkadang pengirim awal hoaks ini tidak memiliki identitas dan sumber yang akurat.
Di Indonesia, penyebaran hoaks saat ini sangat marak di masa pandemi ini. Saat ini kita lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget dan media sosial yang serba online. Dengan perkembangan media sosial yang pesat membuat penggunanya menyebarkan informasi ke pengguna-pengguna yang lain dengan sangat mudah. Apalagi dengan keberadaan internet saat ini dimana berita yang belum tentu benar dapat tersebar dengan begitu cepat melalui banyaknya platfrom. Salah satu contoh platform yang akan saya bahas adalah grup Whatsapp.
Whatsapp adalah aplikasi pesan yang wajib kita gunakan pada zaman ini. Salah satu fitur Whatsapp adalah Whatsapp Group yang mendukung penyebaran informasi lebih cepat dan luas. Saat ini begitu banyak hoaks yang rata-rata kita dapatkan dari grup Whatsapp seperti contohnya grup Whatsapp keluarga, Ibu-ibu, dan sebagainya, yang notabene anggota grup tersebut kebanyakan orang tua. Saat ini orang tua merupakan orang yang rentan termakan hoaks apalagi mereka berusaha menyesuaikan zaman dengan menggunakan gadget akan tetapi mereka belum terlalu pintar dalam menggunakan teknologi tersebut. Hal ini membuat para orang tua lebih mudah terpapar dengan berita hoaks ketimbang yang lebih muda. Orang tua biasanya meneruskan berita dari grup ke grup secara cepat. Mereka mencerna berita tersebut mentah-mentah dan tanpa pertimbangan. Terkadang mereka membagikannya hanya agar mereka ingin menjadi yang pertama tahu di grupnya. Mereka bisa saja melakukan hal tersebut karena kaget dengan teknologi saat ini yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Hal ini jika kita biarkan akan berakibat fatal.
Kita sebagai generasi yang lebih muda seharusnya bisa memberikan edukasi kepada mereka khususnya orang tua kita. Dapat berupa memberikan ajaran kepada orang tua untuk menggunakan browser karena nyatanya kebanyakan orang tua tidak menggunakan browser dan menganggap bahwa gadget atau smartphone hanya berfungsi untuk berkomunikasi lewat WhatsApp. Kita dapat menunjukkan situs-situs berita terpercaya serta situs-situs cek fakta dan lain sebagainya yang dapat di akses melalui browser. Dengan cara seperti ini maka kita dapat meminimalisir penyebaran hoaks agar tidak semakin meluas dan menimbulkan kecemasan bagi setiap pengguna platform Whatsapp khususnya para orang tua.
Dari hasil opini ini, saya dapat menyimpulkan bahwa hoaks menjadi momok besar bagi kita yang didukung dengan perkembangan teknologi dan kemudahan penggunaannya sehingga semua kalangan mampu menggunakannya. Dalam hal ini kita harus sering kali mengawasi orang tua kita sebagai pengguna gadget dan platfrom Whatsapp ditambah lagi hoaks yang begitu mudahnya masuk dan dicerna dengan mentah oleh para orang tua. Generasi muda sangat berperan dalam menangkal penyebaran hoaks tersebut. Kita dapat memberikan literasi digital kepada orang tua agar mereka lebih paham akan bahayanya penyebaran berita hoaks yang mampu menimbulkan kecemasan, kepanikan, dan kericuhan serta lebih parahnya akan menimbulkan konflik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H