Mohon tunggu...
Gina Dwi Septiani
Gina Dwi Septiani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Tulisan ini sebagai jejak dan kenangan bahwa aku pernah ada di dunia yang fana ini.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perjuangan Menuju ASN PPPK

17 November 2022   13:31 Diperbarui: 17 November 2022   13:33 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Beberapa hari ini mulai ramai pemberitaan tentang Tes ASN PPPK Guru Tahun 2022. Rasanya seperti baru kemarin saya mengikuti Tes ASN PPPK. Suatu perjuangan yang panjang untuk menjadi ASN. Perjalanan menjadi guru honorer terasa tidak mudah. Apalagi ketika itu tantangan menjadi guru honorer di sekolah negeri, begitu terbatas informasi yang didapatkan. Dimulai dari pembuatan NUPTK hingga persyaratan mengikuti PPG Dalam Jabatan. 

Awal mula menjadi guru honorer yang hanya dibayar di bawah UMR. Sekitar tahun 2017, dialihkan ke provinsi menjadi honorer daerah, alhamdulillah dibayar lebih. Ketika itu saya mensyukuri segala yang didapatkan. Ditambah lagi pada tahun 2018, Allah takdirkan lulus pretes PPG. Suatu pengalaman yang berharga, karena di antara teman sesama guru di sekolah, hanya 4 orang yang lulus. 

Perjuangan berlanjut, ketika kami diminta untuk mengumpulkan persyaratan pemberkasan PPG. Kami sempat kebingungan dengan persyaratannya, karena salah satunya harus ada Nomor Urut Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), sedangkan kami belum memilikinya. Akhirnya, Kepala Dinas Pendidikan saat itu, Pak Ahmad Hadadi mengeluarkan Surat Keputusan untuk syarat pengurusan NUPTK bagi kami yang lulus PPG. 

Alhamdulillah ketika itu dimudahkan dan dilancarkan. Meskipun tidak sedikit beberapa orang yang mengatakan informasi yang tidak baik, tetapi belum pasti kebenarannya. Namun hal tersebut tidak mematahkan semangat diri ini untuk maju. Secara mandiri saya dan teman lainnya mencari berbagai informasi terkait kelanjutan PPG. 

Masih teringat dalam ingatan, 6 bulan setelah melahirkan saya mendapatkan undangan PPG Angkatan 4. Suami saya mendampingi ketika saya mengurus segala persyaratan pelaksanaan PPG. 

Pelaksanaan PPG dilakukan dengan beberapa tahap, dimulai kuliah secara daring, luring/perkuliahan di kampus yang ditunjuk, PPL, UKIN (Uji Kinerja) hingga UP (Uji Pengetahuan). Kuliah dari dimulai sekitar bulan Juni 2019. Dilanjutkan perkuliahan secara luring di kampus pada bulan September. Alhamdulillah saya mendapatkan kampus almamater, Universitas Pasundan (UNPAS). Di samping mendapatkan perkuliahan yang menarik. Saya pun bertemu dengan dosen, teman lama dan teman baru di sana. 

Tanpa terasa menjalani PPL di SMK Negeri 8 Bandung setelah perkuliahan. Diakhiri oleh UKIN dan UP sekitar bulan November. 

Alhamdulillah saya pun dinyatakan lulus PPG. Secara resmi diwisuda pada bulan Januari 2020. Bersyukur memiliki sertifikat pendidikan yang begitu didambakan oleh para guru. 

Tanpa disadari ternyata takdir berlanjut. Sertifikat pendidik ini pun menjadi salah satu pendukung ketika saya mengikuti tes ASN PPPK tahun 2021. Sebenarnya saat melakukan pendaftaran di website sscan, saya merasakan kekecewaan. Ketika mendaftar, tidak ada formasi mata pelajaran yang saya ampu di sekolah induk tempat saya mengajar. Mau tidak mau, dengan berbagai pertimbangan saya memilih sekolah lain yang terdekat. 

Untuk mempersiapkan tes ASN PPPK, saya mempelajari dan berlatih soal-soal materi Kompetensi Pedagogik, Manajerial, Sosio-Kultural dan Wawancara. Terkadang berdiskusi dengan teman-teman membahas soal-soal tersebut. Di samping itu saya juga membagi pengalaman ketika tes UP PPG, karena contoh-contoh soalnya mirip. Alhamdulillah berkah berbagi, saya lulus tes ASN PPPK Tahap 1. Salah satu faktor kelulusan saya yaitu semua nilai baik Kompetensi Pedagogik, Manajerial, Sosio-Kultural dan Wawancara memenuhi passing grade. Nilai kelulusan pun diperkuat oleh sertifikat pendidik yang saya miliki. 

Saya sempat khawatir tidak lulus, karena salah satu penentu kelulusan yaitu diutamakan sekolah induk. Sedangkan saya bukan berasal dari sekolah induk. Akan tetapi takdir berkata lain, Allah membukakan jalan, Kun Fayakun. Akhirnya saya pun lulus ASN PPPK dan sekarang sudah ditugaskan di sekolah yang baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun