Mohon tunggu...
Gimnastyar GandaWIjaya
Gimnastyar GandaWIjaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Gimnastyar

Halo assalamualikum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Seni Bantengan di Mojokerto Jawa Timur

4 Maret 2021   16:12 Diperbarui: 4 Maret 2021   16:24 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan luas, dengan luasnya wilayah Indonesia memiliki keberagaman berbagai suku bangsa, bahasa, agama, dan budaya. Bukankah kita sering mendengar kata budaya yang dibincangkan masyarakat Indonesia ini. Budaya adalah pola kehidupan manusia dalam ciri khs daerah tertentu, budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan jamak dari buddhi diartikan sebagai hal -- hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia, budaya merupakan sesuatu yang berasl dari pikiran, adat istiadat kebudayaan yang berkembang atau pun kebiasaan yang sulit untuk dirubah.

Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah suatu Negara di Asia Tenggara yang membentang hamparan yang hijau ini, birunya laut yang luas dan dengan beraeberaneka ragam, dengan kebudayaan yang beragam, tanah yang subur dengan beraneka ragam sumber daya alam yang ada di Indonesia ini semua membutuhkanya, yang membuat Negara-negara lain yang ingin menjajah dan ingin menguasai Indonesia

Budaya adaladh ciri khas bangsa yang harus dihargai, dijaga, dan butuh untuk dilestarikan supaya kebudayaan di Indonesia ini terus menerus bisa menjadi kegiatan dan menjadikan ciir khas bangsa indinesia sampai kedepnya nanti, dengan luasnya bangsa Indonesia, Indonesia mempunyai berbagai budaya dan rupa suku bangsa, Indonesia mempunyai suku -- suku dan daerah yang sama banyaknya, namun setiap suku dan daerah itu berbeda beda budayanya, seperti budaya di Yogyakarta itu ada batig Jogja, Seni Tari, Karawitan, Upacara Labuhan, dan masih banyak lagi, begitu pula budaya yang ada di Mojokerto juga berbeda contohnya ada Ludruk, Seni Bantengan dan masih banyak lagi

Mojokerto adalah sebuah kabupaten di jawa timur yang merupakan bekas dari Kerajaan Majapahit, Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan terbesar yang pusatnya itu ada di Mojokerto, tidak heran lagi kalau Mojokerto itu mempunyai banyak warisan budaya yang ditinggalkan oleh kerajaan Majapahit seperti budaya seni bantengan, tepatnya didaerah kecamatan bangsak dimojokerto ini banyak sekali sebelum adanya panndemi melakukan acara seni bantengan ini. Apa sih seni bantengan ini,  jadi seni bantengan ini merupakan pertunjukan budaya yang mennggambungkan unsur seni tari, olah kanuragan, music dan syair yang sangat kental dengan nuansa magis

Seni tradisi bantengan merupakan sebuah pertunjukan budaya tradisi yang menggabungkan unsur seni tari, olah kanuragan, music, dan syair atau matra yang sangat kental dengan nuansa magisnya, pelaku bantengan yakin bahwa pemainya akan semakin menarik jika telah masuk ke tahap trans, domana pemain itu memehgang kepala bantengan menjadi kesurupan arwah leluhur banteng atau bisa disebut dengan dhanyangan. Sejarah dari kesenian budaya bantengan ini berawal dari, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa  Timur tepatnya pada desa Made

Di desa Made merupakan desa awal munculnya kesenian budaya bantengan ini, tepatnya di kecamatan Pacet, Mojokerto ini, di desa made merupakan desa yang dekat dengan gunung welirang, konon katanya di kawasan hutan sekitarnya duku terdapat berbagai macam hewan liar yang termasuk di antarata yaitu Banteng yang saat ini udah punah dikawasan desa Made tersebut. Setelah lama kelamaan seni budaya bantengan ini merambat ke daerah -- daerah lain salah satunya di kecamatan Bangsal, didesa saya yang terletak di kecamatan Bangsal Mojokerto merupakan desa yang kental dengan seni budaya bantenganya, budaya seni bantengan ini di lakukan setahun sekali disini, tetapi beberapa akhir ini tidak ada pertunjukan bantengan karena adanya pandemi covid 19.

Di dalam sebuah pementasan pameran seni bantengan ini sangat erat dan kental dengan nilai makna dan fungsi yang terkandung di dalam pameran seni bantengan, di perlukan penyajian yang lengkap dalam pementasan atau pameran seni bantengan ini yang meliputi gerak yang mirip dengan banteng, busana, iringan musik, properti, tempat pementasan yang biassanya dilakukan di tempat yang terbuka seperti contoh di lapangan, pawang ,dan sesaji untuk mengundang arwahnya

Permainan seni tradisional Bantengan ini dimainkan oleh dua orang yaitu kaki depan Bantengan, pemegang kepala dan pengontrol tarian Bantengan, sedangkan kaki belakang berfungsi sebagai ekor Bantengan. Pakaian banteng biasanya terbuat dari kain hitam, topeng dari kain hitam, dan bentuk kepala banteng, topeng dari kayu dan tanduk asli, dan topeng dari kepala banteng.

Dalam kesenian tradisional Bantengan memiliki fungsi, makna dan nilai. Dari segi fungsional, ada fungsi internal dan eksternal. Fungsi eksternal yaitu fungsi kesenian Wandangen di kalangan  masyarakat awam, atau sebagai bagian dari kesenian daerah atau seni pertunjukan budaya dan daerah setempat. Pada saat yang sama, fungsi internal yaitu fungsi kesenian Bantengan dalam masyarakat tertentu memang mengembangkan kesenian

Urutan pementasan terdiri dari tiga tahap yang masing-masing memiliki terminologi yang berbeda. Dari ketiga tahap tersebut, tahap pertama adalah ritual nyuguh atau sasang, tahap kedua adalah pertunjukan yang meliputi pertunjukan Karagan dan tr atau ndadi, dan tahap ketiga adalah nyuwuk, yang tujuannya adalah untuk menghidupkan kembali jiwa-jiwa para dewa. nenek moyang Asal. Untuk melaksanakan ketiga tahapan ini, berbagai persyaratan dalam sebuah pertunjukan harus dipenuhi.

Seni Bantengan itu seperti jaranan, namun saat melakukan aksinya menggunakan kepala banteng dan kain hitam putih. -Pistol ini dimainkan oleh 2  orang, 1 orang di barisan depan dan 1 orang di barisan belakang. -Kepala banteng diletakkan di depan tali, seolah diikat. Dalam atraksi, tali ditarik oleh dua orang, posisi satu orang ke kiri, dan posisi lainnya ke kanan. Ditemani gamelan dan pemain gamelan jawa yang mengenakan kostum dan ikat kepala berwarna cerah (merah, hitam).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun