Mohon tunggu...
Gilang Rizqi
Gilang Rizqi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengemis Model Baru Bermodal Tisu

9 Januari 2018   18:19 Diperbarui: 9 Januari 2018   18:26 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bocah-bocah penjual tissu di jembatan penyebrangan orang depok jawa barat adalah alternatif pengemis kekinian, eksploitasi anak untuk berjualan. Boleh jadi, cara ini dipilih oleh para "mandor" karena dianggap paling aman dan paling cepat mengeruk uang, ketimbang mempekerjakan pengemis yang cacat dan memelas yang akan mudah diciduk aparat.

Siang itu, Farhan bersama tiga bocah lainnya lincah menawarkan pada setiap orang yg berjalan diatas jembatan penyebrangan. Dengan kaki telanjang, bocah itu mendekati setiap orang untuk menawarkan tissu dagangannya.

Farhan mengaku berjualan ditemani ibunya. "Dengan ibu, itu ibu yang duduk di trotoar," ucap bocah kecil itu sambil menunjuk trotoar di seberang jalan. Ia berjualan sejak berumur 6 tahun. Ia mengaku berjualan karena disuruh oleh sang bunda untuk menyambung hidup dari hari kehari.

Selain farhan, ada juga Sari yang juga berjualan tisu. Wajah bocah 7 tahun ini lebih memelas. Inilah yang membuat tisunya lebih laris daripada farhan. Harga 2 tisu dijual Rp.10 ribu, dua kali lipat harga di toko. "Rumah di Cikarang. Sehari bisa jual 20 tisu," tutur Sari

Benar saja. Dengan alasan kasihan, seorang pengendara motor tampak memborong tissu Sari. "Kasian, anak kecil panas-panasan. Lagian juga butuh tisu,"ujar pengendara itu saat ditanya alasan membeli tisu Sari.

Selain berasal dari kampung yang sama, Farhan dan Sari memiliki kesamaan yang lain. Mereka enggan difoto. "Jangan, gak mau difoto. Nanti aku aduin ibu," ujar Farhan, kemudian berlari menghampiri ibunya.  Spontan, Ibu Farhan dan beberapa "mandor" lain tergesa menggulung tikar. "Jangan mau difoto, sini," ujar seorang ibu meneriaki Farhan .

Farhan dan Sari adalah contoh pengemis dengan modus baru. Bocah-bocah penjual tissu di perempatan lampu merah ibukota itu adalah alternatif pengemis kekinian, eksploitasi anak untuk berjualan. Boleh jadi, cara ini dipilih oleh para "mandor" karena dianggap paling aman dan paling cepat mengeruk uang, ketimbang mempekerjakan pengemis yang cacat dan memelas yang akan mudah diciduk aparat.

Gilang Rizqi Fadhilah (7015210072)

Laras Puspa Seruni (7015210098)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun