Manchester United Sepeninggal Woodward Lebih Baik atau Buruk?

Off season masih dijalani oleh para tim sepakbola eropa dimana pada saat ini pemberitaan tentang sepakbola banyak diisi dengan berita transfer pemain dimana semua tim berbenah agar bisa mencapai target di musim depan atau mungkin bahkan mempertahankan posisi terbaik yang sudah mereka capai di musim lalu. 

Beberapa tim besar seperti Manchester City dan Liverpool pun sudah mendatangkan penyerang mereka dengan kedatangan Erling Haaland dan juga Darwin Nunez dimana kedua penyerang ini akan ikut meramaikan kompetisi Liga Inggris musim depan.

Pun dengan beberapa tim lain yang dikabarkan akan mendatangkan pemain seperti Bayern Munchen dengan mendatangkan Sadio Mane, dan juga Arsenal yang sudah mendatangkan Gabriel Jesus dari Manchester City. sebenarnya diva pemberitaan gosip transfer ini selalu tertuju kepada Manchester United dimana memang sepeninggal Sir Alex tim satu ini memang kerap kali dianggap adalah tim yang perlu berbenah dengan mendatangkan pemain. Bahkan selama 2 musim ke belakang pun ada hampir 100 pemain yang dikaitkan dengan tim setan merah tersebut melalui pemberitaan beberapa media.. Namun semenjak kehadiran Fabrizio Romano sebagai sumber terpercaya tentang gosip transfer ini pada musim ini pemberitaan tentang Manchester United ini mulai berkurang semenjak pergantian direktur eksekutif mereka yang sebelumnya dipegang oleh Ed Woodward kepada John Murtough.

Memang secara pergerakan Manchester United terbilang lambat dan tertinggal dari berbagai rivalnya seperti Manchester City dan juga Liverpool dan membuat beberapa fans khawatir akan hal ini. Namun beberapa orang percaya juga bahwa United pada bursa transfer kali ini melakukan langkah yang pintar dimana mereka tidak ingin menjadi lagi "korban" agen pemain dimana hal ini beberapa kali dialami oleh mereka seperti contoh pembelian Paul Pogba. Dan juga tim yang mengetahui kebutuhan Manchester United dimana pemain yang diminati oleh MU biasanya harganya naik dengan tidak masuk akal.

Salah satu kebijakan yang lebih baik dapat dilihat dari pembelian bek kiri Feyenoord yaitu Tyrell Malacia yang sebelumnya hampir dibeli oleh Olympique Lyon seharga 12 juta pounds dan pada saat terakhir transfer ini terjadi MU menyalip dengan menawarkan harga 15 juta pounds 3 juta lebih tinggi dari yang diberikan oleh Lyon, secara kasat mata memang MU lagi-lagi harus menaruh harga yang lebih tinggi meski begitu langkah ini justru adalah sebuah perjudian yang memang jarang terjadi dimana biasanya MU pada era Woodward seringkali membeli pemain dengan harga diatas 20 juta poundsterling.

Bahkan pemberitaan tentang penyerang baru Liverpool Darwin Nunez pun kabarnya Manchester United sempat meminati penyerang yang satu ini namun karena offer Liverpool masuk sebesar 80 juta pounds. Manchester United akhirnya mundur karena tidak mau mengeluarkan kocek yang lebih dari harga yang memang menjadi harga pasar pemain tersebut.

Secara negosiasi pun MU terlihat lebih hati-hati dimana dalam pemberitaan yang di tulis dari tweet Fabrizio Romano pun tentang saga pembelian Frenkie De Jong dari Barcelona dilakukan berkali kali dimana Barcelona tetap menginginkan mendapat 80 juta Euro dan Manchester hanya mau mengeluarkan 65 juta euro. 

Sampai kabar terakhir memberitakan tentang Mu tetap membeli FDJ dengan harga 65 juta euro dengan klausul berjumlah 80 juta euro ya memang hal ini membuat Manchester United menjadi lebih dewasa dalam melakukan pembelian pemain. Namun ketakutan para fans yang sebelumnya juga memang datang dari era sebelumnya juga terbilang seringkali kecewa dari kebijakan tim favoritnya tersebut. 

Ya kita tunggu saja siapa pemain yang akan datang pada musim ini dan seberapa efektifkah bisnis yang mereka lakukan untuk kembali mencapai kejayaan yang sudah tidak dirasakan selama 10 tahun kurang yang ditunggu oleh para fans setianya.