Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Bagaimana Pertandingan Tanpa Penonton Mengubah Tradisi Tim Kandang?

24 Oktober 2020   16:51 Diperbarui: 25 Oktober 2020   02:55 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar disadur dari Bola Kompas. (DARREN PATEMAN/EPA-EFE).

Pandemi covid-19 tak hanya memukul bagian keuangan klub sepak bola, karenanya sumber pendapatan dari tiket pertandingan macet, meskipun beberapa klub Eropa mulai melakukan terobosan dengan penonton kardus, mencoba mengisi stadion dengan kapasitas terbatas, dan lain sebagainya. Faktanya, ketidakhadiran penonton di stadion juga berdampak pada hasil pertandingan.

Biasanya tim yang bermain di kandang memiliki keuntungan yang lebih besar. Secara historis, tim tuan rumah punya kans memenangkan pertandingan sebanyak 46% dari pertandingan kandang yang disaksikan oleh penonton di stadion atau kesempatan tim tamu untuk meraih kemenangan lebih kecil sekitar 26%.

Seperti penelitian University of Reading yang dikutip dari The Conservation. Saat lockdown mereka menelusuri tradisi presentase kemenangan tim kandang.

Hasilnya, pertandingan tertutup cukup bikin dominasi tim tuan rumah berkurang 10% menjadi 36% kans kemenangan kandang, hal demikian berimbas pula pada presentase kemenangan tim tamu yang meningkat sebesar 34%.

Selain itu, penelitian tersebut menunjukkan bahwa penonton tim tuan rumah sangat memengaruhi hasil pertandingan melalui intimidasi yang mereka berikan kepada wasit. Hal yang lumrah terjadi, wasit kerap memberikan beberapa keputusan advantage (baca: keuntungan) bagi tim tuan rumah yang sedang kalah.

Salah satunya, wasit bisa memberikan lebih banyak tambahan waktu ketika tim tuan rumah dalam kondisi kalah. Tentu secara sistematis, wasit bisa memperpendek atau memperpanjang permainan untuk memberikan keuntungan pada tim tuan rumah, hal itu cukup besar dipengaruhi oleh seberapa banyak penggemar yang hadir.

Masih mengutip penelitian University of Reading, mereka menemukan catatan empiris terkait pertandingan di masa lalu yang dilakukan tanpa penonton akibat hukuman -- untuk rasisme, kekerasan, kerusuhan, korupsi, dan sejenisnya. Mereka mempelajari data pertandingan tanpa penonton sejak perang dunia ke-II dan menemukan 191 laga tanpa penonton.

Meskipun sebagian besar data pertandingan ini terjadi pasca 2002. Dalam temuannya, setidaknya ada dua data menarik yang menarasikan hilangnya keunggulan tuan rumah.

Pertama, pertandingan tanpa penonton memiliki efek yang tidak proporsional pada pemberian kartu kuning dan pelanggaran. Kedua, waktu tambahan diberikan lebih sedikit ketika laga berlangsung tanpa penonton.

Tentu penelitian tersebut bukanlah tuduhan belaka, mengingat ada sebuah tradisi lama bahwa tim tuan rumah mesti menang demi mendatangkan lebih banyak penggemar ke stadion di laga kandang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun