Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Liga 1 dan Liga 2 Berhenti atau Menunggu Finansial Klub Resesi?

29 September 2020   16:48 Diperbarui: 29 September 2020   20:42 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kick-off Liga 1 dan Liga 2 lagi-lagi harus ditunda. (Foto: ist via wartakota.tribunnews.com)

Menilik perjalanan panjang maju mundur Liga 1 dan Liga 2 2020, tentu keputusan ini bisa menimbulkan ketidakpastian yang imbasnya kepada pihak klub sendiri. Seperti kita ketahui bersama bahwa klub punya perjanjian dan pengaruh besar terhadap finansial klub yang terbebani, beberapa di antaranya adalah kontrak pemain, hubungan dengan sponsor, biaya operasional harian termasuk pengeluaran latihan, dll.

Finansial Klub di Ambang Resesi
Dengan ketidakpastian Liga 1 dan 2 tentu pihak klub segagai peserta kompetisi tengah harap-harap cemas. Sebabnya pengeluaran klub terus meningkat sementara kompetisi tak kunjung digulirkan.

Kerumitan ini tak hanya soal biaya operasional klub yang dihitung harian melainkan juga dengan perjanjian kontrak baik itu pemain maupun sponsorship.

Terus menunda sampai waktu yang tidak pasti -- berdasarkan keadaan nasional dalam mengendalikan covid-19 -- ini memang tak menjamin liga bisa berlanjut atau tidak, satu yang pasti klub akan terus konsumtif terhadap segala keperluan selama persiapan.

Hal demikian juga diutarakan oleh Presiden Klub Madura United, Achsanul Qosasi, dimana pihaknya seolah telah letih dengan kondisi ketidakpastian kompetisi.

Harapannya, agar klub tak terus terbebani khususnya dari segi finansial maka perlu adanya langkah konkrit untuk menghentikan niatan memulai lagi kompetisi di tengah kondisi yang belum kondusif.

"Saat kami menolak, diminta untuk menerima. Saat kami bersiap, diminta untuk berhenti. Sudahlah. Hentikan saja niat untuk memulai kompetisi," tulis dia melalui akun instagram pribadinya @achsanul_q.

"Ini keputusan pemerintah. Berat memang. Tapi mungkin ini langkah terbaik untuk kita semua. Jika ditunda, akan semakin memberatkan klub dan pemain di tengah ketidakpastian yang sudah pasti," tambahnya.

Apa yang dicurahkan bos Laskar Sappe Kerab itu memang benar. Jangankan menunda sebulan, sepekan, dan sehari saja bisa membuat persiapan tim sia-sia. Apalagi keputusan baru keluar H-2 jelang kick-off 1 Oktober. Bagaimana dengan tim yang sudah sangat siap?

Misalnya, konon perlengkapan tim dan logistik Bali United sudah berada di DIY. Lantas, atas ditundanya Liga 1, kalkulasi rugi jelas-jelas sudah didapat tim yang berasal dari Pulau Dewata itu.

Apakah pihak federasi mau mengganti atau tahu serta menghitung kerugian-kerugian materil yang diangap sepele itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun