Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gol Penentu Rasa Gol Bunuh Diri Griezmann

7 Juli 2018   17:27 Diperbarui: 7 Juli 2018   17:32 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perancis memainkan laga perempat final dengan formasi yang utuh. Sedang Uruguay membiarkan Edinson Cavani tetap duduk di bangku cadangan sampai laga usai. Tak ada keraguan sedikitpun dari kubu Les Blues saat mengalirkan bola dari belakang ke depan. Bahkan wilayah operasi N'golo Kante dan Paul Pogba dirasa terlalu ke depan.

Hal demikian bukan berarti intruksi pelatih Didier Deschamps menempatkan kedua gelandang jangkar tersebut lebih kedepannya. Melainkan tekanan Rodrigo Bentacur cs dirasa kurang. Sebelum pertandingan dimulai Antonie Griezmann mewanti-wanti rekannya agar siap dengan intimidasi lawan khas Atletico Madrid.

Ya, Uruguay memang kental dengan gaya khas Atletico. Disamping keberadaan Diego Godin sebagai pemimpin di lini belakang, Griezmann tahu betul seluk beluk Uruguay. Di wilayah Salto, 500 kilometer ke barat laut dari Montevideo, Griezmann tumbuh dan mulai mengenal sepakbola bersama akademi Penarol. Sebuah klub yang juga pernah disinggahi Diego Forlan.

Sejak menit awal, pertandingan tak ubahnya berada di level friendly match bagi Griezmann. Christiano Rodriguez, Jose Gimenez, dan Diego Godin yang menjadi lawannya tidak bukan merupakan sahabatnya sendiri di Atletico Madrid. Bahkan nama terakhir menjadi Ayah baptis bagi anaknya yang bernama Mia.

Meski begitu, Griezmann tetap terpilih sebagai man of the match, Ia memainkan peran smart guys yang minim pergerakan namun brilian dalam penempatan posisi dan umpan-umpan matang. Tidak seperti perannya di Atletico yang kerap intens menyentuh bola dan melakukan penetrasi ke area defense lawan. Keberadaan Kylian Mbappe dirasa memengaruhi perannya.

Mbappe dengan tenaga segarnya mampu mengintimidasi barikade pertahanan Uruguay. Bahkan dibabak kedua karakter Bad Boy Ia perankan dengan ciamik. Ia sempat merusak konsentrasi para pemain lawan meskipun pada akhirnya kartu kuning menjadi imbalannya akibat aksi yang memicu keributan di pertengahan babak kedua.

Lengkap sudah para pemain Perancis. Griezmann sebagai smart guys yang bermain cerdas mengandalkan otaknya dan Mbappe sebagai bad boy yang bermain menggunakan tenaga. Keadaan berbanding terbalik dengan Uruguay, Luis Suarez yang berperan sebagai bad boy tak diimbangi oleh rekannya yang lain.

Alih-alih Rodrigo Bentacur atau Diego Godin membantu Suarez dengan berperan sebagai Smart Guys, mereka malah ikut menjadi bad boy dengan bermain kotor demi mengimbangi kecepatan Mbappe di sisi kanan dan pergerakan liar lain yang kerap muncul di berbagai sektor. Dengan begitu, ketika Suarez memeragakan kengototan yang berbau kotor dilini depan, rekannya yang lain malah ikut terpancing menjadi bad boy-bad boy berikutnya.

Andai saja Edinson Cavani bisa bermain. Striker PSG ini bisa berbagi peran dengan Suarez di lini depan. Stuani yang diplot mendampingi Suarez diarea serangan tidak memberikan chemistry yang bagus. Sehingga Suarez seolah bekerja sendirian membongkar rapatnya pertahanan yang diisi Rafa Varane dan Samuel Umtiti.

Martin Caceres di wingback kanan Uruguay dan Diego Laxalt diseberangnya pun jarang melakukan overlap ke depan. Sehingga semakin memudahkan tugas Paul Pogba dan N'golo Kante menetralisir lini tengah ditambah duet Bentacur dan Torreira tidak begitu berjalan dengan baik. Aliran bola ke setiap area tersendat-sendat. Puncaknya setelah gol Varane, zona marking Uruguay mulai mengendur dan cukup memberikan ruang yang menganga bagi pemain lawan.

Budaya Uruguay yang Membentuk Griezmann

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun