Ketua umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano, akhirnya bisa bernafas lega setelah PT. Freeport Indonesia dan Bank Papua sudi menggelontorkan dana untuk tim kebanggaan kota Jayapura guna menghadapi kompetisi Liga 1 2018.
Bank Papua dan PT. Freeport Indonesia kabarnya mengucurkan dana masing-masing senilai 8.5 M. Jadi saat ini Persipura memiliki dana segar sekitar 17 M untuk mengarungi kompetisi Liga 1. Dana tersebut dinilai cukup mengingat Persipura memiliki tabungan hak siar yang belum dibayarkan oleh PT. Liga Indonesia.
Seperti diketahui sebelumnya, tim Mutiara Hitam sempat terkendala finansial jelang mengarungi turnamen Piala Presiden 2018. Hal tersebut membuat beberapa pemain andalan yang pernah membintangi beberapa kompetisi nasional angkat kaki dari tim ini.
Cap tidak loyal pun diarahkan manajemen kepada pemain yang bersangkutan. Namun, pemain tetaplah pemain, fase bermain bola sebagai profesi tidak boleh dilupakan manajemen. Mereka butuh kejelasan nasib agar keluarganya tetap bisa hidup sejahtera.
Menurut Benhur, mayoritas pemain Persipura yang hengkang belum mengantongi surat keluar dari manajemen. Tentu saja, Ketua Umum Persipura sekaligus Walikota Jayapura ini geram dengan tingkah para pemainnya. Hanya dua pemain yang benar-benar pamit secara baik-baik, Rony Beroperay dan Yoo Jae-Hoon.
Rony sendiri bergabung bersama tim besutan Jaksen F. Tiago, Barito Putra. Sedangkan, Yoo Jae Hoon menerima pinangan Mitra Kukar. Selain disinggung soal loyalitas, Benhur tentu saja menyinggung etika pemain bintang yang hengkang tanpa pamit.
Pelatih Persebaya Surabaya, Alfredo Vera berhasil memanfaatkan situasi ini. Terhitung lima pemain local youth Persipura plus satu pemain asing asal Brazil yang dibajak tim promosi Liga 1 ini. Diantaranya: Feri Pahabol, Osvaldo Haay, Ricky Kayame, Nelson Alom, Ruben Sanadi, serta Octavio Dutra.
Alfredo memiliki ikatan tersendiri terhadap para pemain Persipura, mengingat ia pernah menangani klub tersebut. Dan menuliskan tinta emas diajang TSC 2016 bersama Pahabol dan kolega.
Marinus Manewar pun berpaling ke Bhayangkara FC, striker yang pernah terlibat dalam skema Luis Milla Aspas ini digadang-gadang menjadi pengganti para pendahulunya seperti Titus Bonai dan Patrice Wanggai. Salah satu potensi target man alamiah khas Papua.
Tercatat separuh kekuatan Mutiara Hitam dibongkar oleh keadaan tak mengenakan ini. Ditambah lagi kapten Boaz Solossa serta pemain senior lain Riccardo Salampessy ikut hengkang ke klub Borneo FC yang digarap secara khusus oleh Ponaryo Astaman dan Kurniawan Dwi Yulianto untuk tampil di Piala Presiden 2018. Alih-alih mengayomi pemain lain untuk bertahan, sang kapten pun malah ikut berpaling ke klub lain.
Meski begitu, kedua pemain ini berjanji akan kembali setelah Piala Presiden 2018. Jika pada akhirnya kemungkinan terburuk terjadi kepada tim Persipura Jayapura, pemain yang hengkang tidak akan kembali. Sebuah isyarat bahwa Golden Era Persipura telah berakhir.