merasa belum menguasai  atau merasa kurang tahu,  merupakan keadaan yang harusnya ada pada diri pelajar (semua orang yang belajar) apapun itu. sebab, kedalaman ilmu tidaklah memiliki batas. jika seseorang telah menemukan batas dari  ilmu, perlu kita cermati terlebih dahulu, apakah batasan itu memang benar-benar batas dari ilmu, atau hanya merupakan batas yang dibuat oleh orang tersebut. kita umpamakan ada seseorang dibibir pantai, telunjuknya dicelupkan ke dalam air laut, setelahnya ia mengatakan telah menemukan batasan, dan ternyata laut hanya sedalam telunjuknya. orang kedua melangkah lebih jauh dari bibir pantai, dan orang kedua mengatakan juga telah menemukan batasan, namun ia bahwa ternyata kedalaman laut itu selutut.Â
seperti halnya orang yang mengatakan telah menguasai, apakah memang benar menguasai, atau apakah karena orang itu telah berhenti setelah  merasa sudah menguasai. karena yang saya rasakan , semakin kita mempelajari sesuatu lebih dalam, justru semakin kita merasa tidak tahu. bertanya merupakan suatu proses ingin tahu dari ketidaktahuan. bertanya bisa kepada orang yang lebih tahu, bisa juga kepada buku. diproses bertanya inilah kebingungan kita dapat terjembatani.Â
merasa sudah tahu sebenarnya adalah pertanda bahwa perjalanan sudah berakhir. dan "bingung" tidak akan ditemui jika seseorang merasa sudah tahu. karena pada kondisi itu, kita sudah tidak dipaksa berfikir lagi, kita merasa sudah cukup menguasai suatu hal, dan itu membuat kita berhenti. lain hal jika merasa belum menguasai, kita akan menemukan kenikmatan "bingung" dan membawa kita untuk mempelajari lebih dalam lagi. semakin dalam kita belajar semakin kita merasa belum menguasai. dan bingung adalah sinyal positif yang menandakan kita sedang berfikir.Â