Mohon tunggu...
GM Iqbal
GM Iqbal Mohon Tunggu... kepolisian -

Perantau yang tidak sepakat untuk merantau

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mengenal Senapan Serbu Buatan Anak Negeri

19 Desember 2012   15:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:21 3216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Militer dan Kepolisian Negara Indonesia cukup berbangga karena rata-rata inventaris senapan serbu tiap personil adalah nyata buatan anak bangsa sendiri. Untuk urusan ini, negara kita bisa dikatakan mandiri, tidak tergantung harus mengimpor dari negara lain.
Adalah SS 1 ( Senapan Serbu 1 ), senjata laras panjang yang diproduksi oleh PT PINDAD berdasarkan lisensi dari perusahaan senjata Belgia Fabrique Nationale.
Amunisi yang digunakan senjata ini adalah kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 4,01 kg.
Senapan standar TNI dan POLRI ini telah teruji keampuhannya di medan pertempuran sebenarnya di dalam negeri seperti Aceh,Papua dan Timor timur. Ketika penugasan keluar negeri sebagai kontingen PBB seperti Lebanon dan Sudan, TNI dan POLRI tidak lupa pula membawa senjata ini.

Banyak orang tidak menyadari bahwa SS1 tak kalah hebatnya dibandingkan dengan senjata buatan luar negeri. Kemampuanya sudah teruji dalam berbagai event-event kejuaraan menembak internasional dengan menyabet juara umum.
SS1 terkenal dengan akurasinya yang tinggi, apabila dibandingkan dengan AK 47 buatan Rusia.
Namun kelemahannya adalah daya tahannya masih dibawah AK 47 tapi diatas M16 buatan Amerika serikat.
Banyak negara yang mengakui dan minatnya akan senapan tersebut, seperti Fhilipina dan Mali. Tapi sikap yang berbalik terhadap petinggi TNI yang suka sekali membeli perlengkapanya dari luar.
Tidak benar bila ada yang mengatakan bahwa SS1 larasnya mudah sekali melengkungatau bengkok bila senjata ini ditembakan secara terus menerus. Karena kenyataan dilapangan tidak ada bahkan tidak ditemukan fakta yang mendukung isyu dan ungkapan tersebut. Hanya saja senapan ini terkadang mengalami masalah " cut " atau macet ketika hendak ditembakan memakai amunisi hampa. Akan tetapi masalah ini terletak pada peluru hampa tersebut yang mengalami kerusakan seperti sudah mekar ujung amunisinya. SS1 mempunyai pilihan tembakan manual, satu kali tarik pelatuk satu peluru keluar. Otomatis satu kali tarik dua peluru serta tembakan rentetan layaknya senjata mesin.
Senjata ini sangat cocok digunakan dalam perang konvensional lapangan terbuka seperti di hutan belantara karena memang didesain layaknya karakter strategi perang Tentara kita yaitu Gerilya lawan gerilya.
Sayangnya agak terasa kurang pas apabila digunakan dalam tekhnik pertempuran jarak dekat ( PJD ) seperti perang kota atau dalam suatu ruangan seperti pembebasan sandera oleh Unit teror karena senjata ini mempunya laras dengan panjang 178 mm. Akan sangat berat dan kurang lincah apabila digunakan ketika PJD yang membutuhkan kecepatan serta reaksi ketika hendak menembak lawan. Biasanya pasukan teror Indonesia menggunakan SS2-V5 yang merupakan generasi kedua dari SS1 untuk senjata standarnya. Dengan laras lebih pendek serta lebih ringan dan diklaim memiliki desain lebih ergonomis serta akurasi lebih baik menjadikan SS2 sangat cocok digunakan ketika pertempuran jarak dekat.

Berikut ini adalah beberapa varian SS1.
- SS1 - V1. Adalah varian dasar bagi SS1. Laras standar dengan popor lipat.
- SS1 - V2. Varian pendek dari SS1, larasnya diperpendek.
- SS1 - V3, Varian standar dengan popor tetap.
- SS1-V4, serupa dengan varian V1 ditambah dengan teleskop.
- SS1 V5- Varian terkecil dari semua varian, dengan laras 252mm dan berat 3,37 kg dengan popor lipat. Dirancang untuk tekhnisi, kru tank, pasukan garis belakang dan pasukan khusus.
- SS1 - R5 Raiders - sub varian V5 yang dirancang khusus untuk pasukan khusus terbaru TNI Raiders.
- SS1 Seri M . Dibuat khusus untuk Krops Marinir, dengan proses pengecatan special untuk menahan air laut dan tidak mudah berkarat. Varian ini dirancang khusus untuk tetap dapat digunakan setelah masuk lumpur dan pasir.
- Sabhara V1-V2. Pengembangan varian ini dikhususkan untuk kepolisian. Yaitu perlunya kemampuan melumpuhkan bukan membunuh. Varian ini menggunaka peluru 7,62 x 45 mm PT PINDAD.

Dari berbagai sumber.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun