Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perlukan Pemerintah Sediakan Air Seni Unta sebagai Alternatif Vaksin Covid-19?

21 Januari 2021   09:01 Diperbarui: 21 Januari 2021   09:17 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Urine unta (alwanoh.net)

Fase "perang dunia" terhadap Covid-19 sudah (mulai) sampai pada tahap vaksinasi. Memang, vaksinasi tidak serta merta menghilangkan pandemi, tetapi dapat mengurangi laju penularan, menurunkan tingkat kefatalan, dan diharapkan pada akhirnya menghentikan pandemi. Vaksinasi merupakan ikhtiar logis untuk mengatasi pandemi.

Pemerintah Indonesia sudah berusaha mendapatkan vaksin yang telah melalui uji klinis. Proses vaksinasi akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari para tenaga kesehatan. Banyak yang optimistis, banyak juga yang pesimis, bahkan sinis (karena apriori).

Pihak yang apriori mulai membangun narasi menentang kebijakan vaksinasi. Ujungnya adalah menolak divaksin dengan berbagai alasan.

Awalnya kaum apriori menolak vaksin karena meyakini vaksin itu tidak aman dan mereka hanya akan dijadikan kelinci percobaan. Apalagi vaksin gratisan (padahal gratis bagi mereka, pemerintah tetap membayarnya untuk mereka). Mereka meminta presiden dan jajarannya divaksin paling dulu sebagai jaminan atau bukti kalau pemerintah tidak tipu-tipu. Dan sekarang, setelah presiden divaksin duluan, mereka membangun narasi bahwa yang disuntikkan bukan vaksin betulan, cuma vitamin, air, atau lainnya. Intinya, mereka tetap tidak percaya, tetap menentangnya, tetap suudzon pada pemerintah.

Tidak semua, tapi sepertinya sebagian (besar) yang apriori itu pihak yang sama dengan yang sering mengatasnamakan agama untuk "berseberangan" dengan pemerintah. Mereka (pernah) tergabung sebagai anggota atau sekadar simpatisan ormas-ormas yang sekarang dilarang. Ada yang sejak awal memang antivaksin (vaksin BCG, DPT, campak, dan sebangsanya pun mereka tolak), ada yang tidak antivaksin tapi menolak vaksin covid-19 atas dasar informasi "terbaru" yang mereka yakini.

Berdasarkan berbagai berita dan fakta, baik yang antivaksin secara umum maupun yang hanya anti pada vaksin covid-19 gratisan dari pemerintah ini memiliki kesamaan persepsi. Yaitu bahwa air seni unta merupakan obat mujarab untuk berbagai penyakit. Oleh karenanya, logis kiranya jika pemerintah mempertimbangkan air seni unta tersebut sebagai alternatif vaksin covid-19 bagi yang menolak divaksin.

Ini bukan olok-olok. Di luar negeri, utamanya di Jazirah Arab, air seni unta memang diyakini memiliki khasiyat sebagai obat. Pada 12 April 2020 liputan6.com melansir berita tentang seorang ahli kedokteran Islam dari Iran bernama Mehdi Sabili yang menyarankan warga sekitarnya meminum air seni unta sebagai obat covid-19. Pada 9 Juni 2020, okezone.com memberitakan tentang hal yang sama, Mehdi Sabili tabib kedokteran Islam meresepkan air seni unta untuk mencegah dan menyembuhkan covid-19.

Ustad Bachtiar Nasir, tokoh panutan kaum yang sering mengatasnamakan agama untuk "mengkritik keras" pemerintah pernah meminum air seni (campur susu) unta untuk alasan kesehatan. Hal ini terabadikan secara digital  dalam sebuah video di kanal Youtube. Ustad Khalid Basalamah dalam sebuah video di kanal Youtube juga menyatakan bahwa air seni (kencing) unta tidak najis sehingga halal diminum sebagai obat.

Saya berasumsi bahwa informasi-informasi di atas cukup menambah meyakinkan bagi kaum antivaksin covid-19 di tanah air. Yang menolak divaksin covid-19 bisa memilih mengonsumsi air seni unta sebagai alternatifnya. Pemerintah bisa menyiapkan regulasinya. Jadi, tidak perlu ada yang kena pasal pidana karena menolak vaksin covid-19, asalkan mengonsumsi air seni unta yang tak kalah manjur khasiyatnya.

Adapun penyediaan air seni unta tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah. Untuk obat mujarab semacam itu, jangankan gratis, diharuskan membayar pun sepertinya mereka mau. Tapi, karena sebelumnya mereka telanjur tak percaya, pemerintah harus memastikan keasliannya. Jika perlu, pemerintah mendatangkan /impor langsung unta-unta berpunuk satu dari Timur Tengah untuk diambil air seninya, lalu didistribusikan bersama vaksin. Prosesnya direkam dan disiarkan secara live tanpa editing sedetik pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun