Mohon tunggu...
giwang dinar
giwang dinar Mohon Tunggu... Lainnya - halo!

semoga apa yang saya tulis dapat mendeskripsikan siapa saya dan apa yang saya rasakan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kisah Kasih Sayang Kakak dan Adik

19 Agustus 2022   22:16 Diperbarui: 19 Agustus 2022   22:19 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam kamis lalu saya mendapatkan sebuah pesan dari guru pembimbing saya, beliau memberikan sebuah referensi berita yang bisa dikembangkan untuk menulis. Berita ini dilengkapi sebuah foto, seorang anak yang menggendong bayi [adiknya] di punggungnya. 

Gambar yang mengaharukan, batin saya saat pertama kali membaca pesan tersebut. Foto ini juga dilengkapi deskripsi yang tertulis bahwa Perang Dunia II (1945), seorang Bocah Jepang berdiri menunggu giliran kremasi adiknya yang sudah meninggal.

Pengambil foto itu mengatakan:

Bocah itu menggigit bibirnya begitu keras agar tidak menangis sehingga darah menetes dari sudut mulutnya.  

Saat itulah penjaga meminta:
"Berikan padaku beban yang kamu bawa di punggungmu."

Bocah itu menjawab: "Dia tidak berat, dia saudaraku".

Di Jepang, bahkan sampai hari ini, foto ini digunakan untuk melambangkan kekuatan. 

Pada awalnya saya tidak merasakan apapun dalam membaca berita ini, biasa saja dan tidak memiliki kesan apapun selain terharu. Keesokan harinya, yaitu malam ini saya mencoba mendalami makna dari sebuah foto yang menggambarkan seluruh kejadian dengan singkat. Kegagahan terlihat dalam raut muka sang kakak, membuat saya menjadi merenung mengenai pengalam saya dengan adik saya. 

Apakah saya sudah bertanggung jawab terhadap adik saya?

Apakah saya benar-benar menyayangi adik saya?

Atau hanya karena ikatan saudara saja, jadi terpaksa menyayangi? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun