Mohon tunggu...
Sugie Rusyono
Sugie Rusyono Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis merupakan ritus keabadian

Hobby menulis, Korda Akademi Pemilu dan Demokrasi Kabupaten Blora

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merawat Samin

22 Mei 2020   14:05 Diperbarui: 22 Mei 2020   14:01 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jika kita baca secara jernih merupakan upaya untuk mengenalkan dan menumbuhkan jiwa-jiwa kebersamaan dan etos kerja nilai-nilai  yang selama ini selalu diajarkan oleh sedulur sikep samin. Lebih apik lagi jika generasi milenial juga ikut serta.

Beragam kegiatan yang dilaksanakan di lokasi sedulur sikep Samin, pelibatan dalam upacara kemerdekaan serta kunjungan ke kampung samin. Dibangunnyaa pendopo Samin di dua kampung Samin, seakan menjadi penanda kalau Blora menjadi sentral edukasi masyarakat Samin. Sekaligus menjadi jujugan jika ada masyarakat yang berliterasi akan Samin. Yang hampir saja lupa ada usaha kreatif masyarakat dengan membuat kaos bergambar Samin Surosentiko, membuat brand Samin dari Bloa makin kentara.

Pakaian atau tugu prasasti sejatinya simbol atau perlambang. Simbol masih menjadi ciri khas masyarakat Indonesia, khsusunya jawa. Banyak pesan yang ingin disampaikan melalui simbol-simbol utamanya pesan kebajikan, moral dan kegamaan. Seperti halnya saat akan menghadapi Pemilu, Pilkades, Pilkada, pasti ada deklarasi damai, lengkap dengan hiburan-hiburan. 

Sekaligus penanda kalau masyarakat punya gawe dan harus disengkuyung bersama agar sukses dan selamat.  Simbol yang ada membawa pesan agar tidak hilang begitu saja dari ruh dan raga masyarakat. Akan selalu diingat-ingat kapanpun dan dimanapun. Itulah esensi dari adanya simbol yang di wujudkan dalam bentuk tugu prasasti dan pakaian.

Sekali lagi, tugu prasati Samin dan penggunaan pakaian Samin oleh Bojonegoro dan Blora, menjadi simbol untuk terus mengelorakan semangat ajaran Samin, yang hidup di beberapa Kabupaten di Jateng dan Jatim, tidak hanya Blora. Maka edukasi bagi generasi muda tidak hanya memanfaatkan simbol saja. Selama ini masih hanya sebatas bungkusnyaa saja, tetapi isinya masih jauh dari harapan. Laku keseharian para pejabat, pengambil kebijakan dan masyarakat belum meresapi ajaran Samin.

Maka berdirinya tugu prasasti Samin di Bojonegoro hendaknya menjadi penyengat untuk terus melakukan edukasi dan literasi nyata, bukan hanya pada tataran simbolik semata, tetapi pada prilaku sehari-hari. Sejatinya jika simbol-simbol Samin ada dimana-mana menunjukkan eksistensi masyarakat yang tidak pernah lupa akan perjuangan dan humanisme masyarakat Samin.  Anda Boleh Tidak Setuju...!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun