Novel ini menceritakan tentang seorang ibu yang menghilang di Stasiun Kereta Bawah Tanah, Seoul saat berdesak-desakan bersama suaminya, sang ayah yang sudah tua terpisah dari ibu dalam kerumunan. Dan sejak itu ibu menghilang tanpa jejak, kejadian yang tiba-tiba ini sangat mengguncang keluarga, terlebih lagi bagi suami dan keempat anaknya. Saat mereka berusaha untuk mencari keberadaan sang ibu, satu per satu dari mereka mulai sadar jika selama ini mereka tidak benar-benar mengenal sosok ibu yang bersama mereka. Begitu banyak hal yang tidak mereka ketahui tentang ibu selama ini. Alur cerita novel ini diceritakan melalui beberapa sudut pandang, mulai dari anak, suami, hingga ibu itu sendiri. Cara penceritaan oleh Kyung-Sook ini membuat pembaca ikut larut dalam perasaan bersalah, kehilangan, dan penyesalan yang begitu dalam.
Kyung-sook membuat cerita ini mengaduk-aduk perasaan pembaca. Menurut saya, novel ini bukan hanya menceritakan tentang hilangnya sosok ibu secara tiba-tiba, namun juga mengajak kita untuk melihat hal-hal kecil yang mungkin seringkali kita anggap sepele dalam keluarga. Seperti, perhatian, pengorbanan atau hanya sekedar keberadaan seseorang. Selalu, saat semuanya sudah terlambat baru kita sadar akan pentingnya hal itu.
Setiap bab diceritakan dari sudut pandang yang berbeda-beda, mulai dari anak perempuan, anak laki-laki, sang ayah bahkan dari ibu itu sendiri. Yang saya tandai ada di saat narasinya memakai sudut pandang kedua yang membuat kita merasa seolah-olah tokohnya sedang berbicara langsung kepada kita. Membuat kita ikut merasakan bagaimana rasanya menjadi mereka, rasa bersalah, menyesal dan rindu. Cara penulisan novel ini juga sangat mudah dimengerti, namun tetap indah. Setiap kenangan yang diceritakan sangat nyata yang bisa dirasakan pembaca.
Sang ibu, Park So-nyo digambarkan sangat nyata, bagaimana apa adanya seorang ibu layaknya dikehidupan nyata. Yang hanya ibu biasa yang memiliki kekurangan namun luar biasa menjalani hidupnya. Melalui ingatan keluarganya, kita bisa melihat bagaimana pengorbanannya mulai dari sekolah, cita-cita bahkan kesehatannya demi keluarganya tanpa mengeluh.
Secara keseluruhan Ibu Tercinta" adalah novel yang bisa mengubah cara pandang pembaca tentang pentingnya mengapresiasi orang-orang terdekat selagi masih ada. Novel ini mengingatkan kita jika cinta dan apresiasi harus diungkapkan sebelum terlambat, dan setiap pengorbanan, sekecil apa pun, layak untuk diakui dan dihargai. Dan sebagai pengingat yang membuat haru tentang cinta tanpa syarat seorang ibu dan betapa pentingnya kehadiran kita untuk orang-orang tercinta. Novel ini memiliki alur yang sederhana namun memiliki makna yang dalam.
Referensi
Shin, Kyung-sook. Ibu Tercinta. Penerjemah: Anton Kurnia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012.
Shin, Kyung-sook. Please Look After Mom. New York: Vintage Books, 2011.
Data Publikasi:
Judul Asli: 엄마를 부탁해 (Eommareul Butakhae)
Penerbit Indonesia: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit Indonesia: 2012
Penerjemah: Anton Kurnia
Jumlah Halaman: 237 halaman
Penghargaan: Man Asian Literary Prize 2011
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI